PORTAL JOGJA - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih Siaga atau level 3. Namun demikian aktivitas harian terus dipantau oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Pemantauan melalui pengamatan langsung dari pos-pos pengamatan Gunung Merapi dim Babadan dan Ngepos Magelang, Jrakah Boyolali, Deles Klaten dan Kaliurang Sleman. Selai itu juga beberapaalat dan CCTV yang terpasang di sekitar Gunung Merapi secara realtime.
Dalam laporan harian, BPPTKG menyebutkan suara guguran terdengar tiga kali dari Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Jumat (11/12), pukul 00.00-24.00 WIB.
Baca Juga: Meski Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Lebih Rendah, BPPTKG Nyatakan Status Tetap Siaga
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, dilansir Antara, Sabtu 12 Desember 2020, menjelaskan suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas sedang hingga keras dari PGM Babadan, Magelang.
Pada periode itu, BPPTKG juga mencatat 50 kali gempa guguran, 228 kali gempa fase banyak, 19 gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa tektonik, serta 29 kali gempa embusan.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.
Laju deformasi Gunung Merapi diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata sembilan centimeter dalam tiga hari.
Baca Juga: Terduga Kasus Bom Bali 1, Zulkarnaen Ditangkap Densus 88 Antiteror di Lampung
Baca Juga: Sri Mulyani Diperkirakan Menang Pilkada Klaten, Raup Lebih dari 50 Persen Suara