Catatan Sejarah Aktivitas Gunung Merapi, Banyak Desa yang Hilang Hingga Korban Jiwa

- 25 November 2020, 06:50 WIB
Rel kereta api di jembatan Krasak Sleman putus pada tahun 1975 akibat terkena terjangan banjir lahar Gunung Merapi.
Rel kereta api di jembatan Krasak Sleman putus pada tahun 1975 akibat terkena terjangan banjir lahar Gunung Merapi. /Bagus Kurniawan/(portaljogja.com/Bagus Kurniawan)

Baca Juga: Ada Temuan Kasus Covid-19, Kantor Dinas Sosial Kota Yogyakarta Ditutup Sementara

Akibat perisriwa itu Pos Pengamatan Gunung Merapi yang ada di bukit Plawangan Kaliurang kemudian dipindahkan ke pos Kaliurang seperti yang ada saat ini.

Setelah erupsi 1994, Gunung Merapi kemudian melakukan erupsi lagi pada sekitar bulan Juli 1998 dengan guguran awan panas mengarah ke barat.

Tiga tahun berselang, Merapi kembali erupsi tahun 2001 tepatnya di bulan Februari. Arah guguran awan panas atau wedhus gembel menuju arah barat-barat laut. Peristiwa erupsi saat itu banyak terdokumentasi dari pos Babadan Magelang dan Jrakah Boyolali.

Lima tahun berselang, Merapi erupsi lagi pada pertengahan tahun 2006 yang mengarah ke selatan. Arah guguran awan panas atau wedhus gembel mulai tahun itu mengarah ke selatan ke hulu Kali Gendol yang ada di perbatasan Cangkringan Sleman dan Kemalang, Klaten.

Runtuhnya dinding kawah sisi selatan atau warga biasa menyebut Gegerboyo mengakibatkan arah guguran awan panas atau wedhus gembel kemudian dominan ke arah selatan atau hulu Kali Gendol. Jalur ini mejadi jalur utamaluncuran awan panas.

Baca Juga: 10,48 Juta Pekerja Telah Terima BLT Subsidi Gaji, Lakukan Hal ini Jika Masih Belum Peroleh Bantuan

Peristiwa erupsi 2006 ini material Merapi masuk menerjang hingga bumi perkemahan Bebeng yang mengakibatkan 2 orang relawan tewas terkubur dalam bunker Merapi.

Empat tahun kemudian pada akhir bulan Oktober 2010 Gunung Merapi kembali erupsi yang mengakibatkan banyak warga Kinahrejo Desa Umbulharja Kecamatan Cangkringan yang menjadi korban. Juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan juga ditemukan meninggal dunia dalam peristiwa itu di rumahnya.

Pada puncaknya pada tanggal 5 November 2010 itu, Gunung Merapi erupsi besar hingga memakan ratusan jiwa dan puluhan ribu warga harus mengungsi hingga radius 25 kilometer dari puncak. Awan panas menerjang kawasan dusun-dusun di dekat Kali Gendol hingga jarak lebih dari 12 kilometer dari puncak Merapi.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x