Sore Ini Gunung Merapi Kembali Erupsi, Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter

25 Februari 2021, 17:54 WIB
Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh 1.500 meter sore ini. /- Foto : Twitter @bpptkg/

PORTAL JOGJA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geolog (BPPTKG) menginformasikan, Gunung Merapi yang statusnya dinyatakan Siaga (Level III) pada Kamis 25 Februari 2021 hari ini mengeluarkan awan panas guguran sejauh 1.500 meter

“Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 25 Februari 2021 pukul 16.52 WIB,” tulis akun Twitter @bpptkg. Disebutkan, awan panas guguran atau yang dalam istilah Jawa disebut wedhus gembel tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 mm dan durasi 115 detik.

Sementara tinggi kolom tidak teramati karena puncak berkabut. BPPTKG memperkirakan jarak luncur sejauh 1500 meter ke arah Barat Daya.  

Baca Juga: Peneliti Temukan Varian Baru Virus Covid-19 di New York City, Hampir Sama Dengan Varian Afrika Selatan

Baca Juga: Tim Mandalika Racing Team Diluncurkan, Pamerkan Motor Bercorak Batik

Sebelumnya, seperti dilansir dari laman Magma ESDM, Gunung Merapi hingga pukul 12.00 WIB siang tadi i telah mengalami 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-34 mm dan lama gempa 11-146 detik. Secara visual teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20 meter dari puncak.

Dibandingkan hari sebelumnya, jarak luncur awan panas guguran sore ini hampik 2 kali lipat jauhnya. Pada Rabu 25 Februari 2021 kemarin, Gunung Merapi tercatat memuntahkan awan panas guguran sebanyak satu kali, dengan jarak luncur 800 meter ke arah Barat Daya.

Sedang guguran lava pijar pada malam hari tercatat sebanyak 20 kali dengan jarak luncur maksimum 1000 meter mengarah ke Barat Daya.

Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Merapi masih dinyatakan Siaga. Sementara potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.

Baca Juga: Bank Indonesia Berikan Jamu Manis untuk Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Baca Juga: Aksi Penembakan di Cengkareng Tewaskan Tiga Orang , Pelaku Seorang Anggota Polisi Berpangkat Bripka

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. Masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. BPPTKG juga masih merekomendasikan agar segala bentuk penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III agar dihentikan.

Begitu juga pelaku wisata, agar tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dai puncak Gunung Berapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, BPPTKG  akan melakukan peninjauan status Gunung Merapi. ***

Editor: Siti Baruni

Sumber: BPPTKG Magma ESDM

Tags

Terkini

Terpopuler