Network
PORTAL JOGJA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) PVMBG mengungkapkan, Gunung Merapi pada Senin 22 Februari 2021 kemarin meluncurkan lava pijar hingga 36 kali.
Melalui akun Twitternya, BPPTKG menyebut, guguran lava pijar Gunung Merapi teramati dengan jarak luncur maksimum 1200 meter mengarah ke Barat Daya.
Sementara pengamatan visual menunjukkan adanya asap sulfatara warna putih intensitas tebal tampak dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.
Selain itu, aktivitas kegempaan Gunung Merapi menunjukkan sebanyak 138 gempa guguran dan 5 kali gempa hembusan.
Baca Juga: Waspada! Daerah Kebumen dan Purworejo Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang
Baca Juga: Cara Mudah Daftar dan Isi Formulir Pendaftaran Vaksin Bagi Lansia Beserta Linknya, Cek Disini!
Sementara itu dari laman Magma ESDM disebutkan, untuk Selasa 23 Februari 2021 hari ini, hingga pukul 12.00 WIB telah terjadi 19 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-22 mm dan lama gempa 11-89 detik. Sedang gempa tektonik jauh terjadi satu kali, dengan amplitudo 5 mm dan lama gempa 59 detik.
Hingga hari ini, rekomendasi BPPTKG masih sama, yaitu potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dpt menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. Dengan status Siaga yang belum juga turun, masyarakat masih dilarang untuk beraktivitas di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. ***
