PORTAL JOGJA - Peta geopolitik kawasan Asia Tenggara mulai berubah. Salh satu penyebabnya adalah potensi munculnya konflik di wilayah Natuna Utara.
Potensi konflik di Kepulauan Natuna Utara bisa sewaktu-waktu timbul dengan melibatkan banyak negara seperti Indonesia, China, Filipina dan negara ASEAN lainnya.
Sementara itu Australia dan negara barat lainnya memandang China bisa menjadi ancaman di wilayah Indo Pasifik.
Terkait hal itu banyak negara mulai melakukan modernisasi Alutsista untuk kepentingan masa depan.
Baca Juga: China Kaget Indonesia Borong Pesawat Tempur Rafale dan F-15 EX, Padahal Duku Diejek Beli Nyicil
Tak terkecuali Indonesia, TNU Angkatan Udara melakukan modernisasi peralatan militernya yakni pesawat tempur.
Sebanyak 42 pesawat tempur Rafale Pranci bersama 36 pesawat F-15 Ex dari Amerika Serikat telah dipesan. Indonesia juga akan memiliki pesawat tempur asal Korea Selatan KF-21 Boramae.
Indonesia yang mempunya wilayah yang sangat lus juga menjadi dasar untuk menambah belanja anggaran peralatan militernya.
Dari sisi pertahanan udara kini tidak cukup dengan pesawat tempur jenis F-16 dan Sukhoi saja. Dengan begitu pilihannya adalah menambah skuadron tempurnya.
Baca Juga: Krisis Ukraina-Rusia, Barat Ancam Akses Perusahaan Rusia ke Dolar AS akan Disetop