Hari Penegakan Kedaulatan Negara Tak Bisa Lepas dari Peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Jogja

- 28 Februari 2024, 12:26 WIB
Monumen Serangan Umum 1 Maret di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Monumen Serangan Umum 1 Maret di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. /- Foto : Portal Jogja/Chandra Adi/Chandra Adi

PORTAL JOGJA – Berdasar Keppres No 2 Tahun 2022, tanggal 1 Maret telah ditetapkan sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Penetapan tersebut tak bisa dilepaskan dari sejarah Bangsa Indonesia, khususnya peristiwa Serangan Umum 1 Maret tahun 1949.

Dilansir dari laman Kemendikbud, sejarah menuliskan, Agresi Militer II yang dilakukan oleh Belanda pada tahun 1948 telah melemahkan kedudukan pemerintah RI di dunia internasional. Belanda menyerang Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota Republik Indonesia.

Tak hanya menduduki Yogyakarta, Belanda juga menangkap Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh penting lain. Kepada dunia Belanda mengumumkan bahwa RI sudah hancur.

Baca Juga: Presiden Berikan Kenaikan Pangkat Istimewa kepada Menhan Prabowo Subianto

Meski presiden, wakil presiden dan anggota kabinet ditangkap Belanda, namun kekuatan militer Indonesia di bawah kepemimpinan Jenderal Sudirman masih berusaha menggalang kekuatan dan menyusun strategi.

Dalam keadaan sakit, Panglima Besar Jenderal Sudirman memimpin Operasi Gerilya Rakyat Semesta. Pasukan yang terdiri dari pasukan organik dan non organik termasuk laskar dan rakyat bersenjata menyingkir ke bukit, lembah dan pelosok untuk menyusun rencana penyerangan balik.

Panglima Besar Sudirman memberikan instruksi melakukan serangan balik untuk membuktikan bahwa TNI masih ada dan kuat. Dari hasil perundingan antara petinggi militer dan pimpinan pemerintah sipil diputuskan untuk melakukan serangan besar-besaran terhadap kota Yogyakarta pada 1 Maret 1949.

Baca Juga: Pasar Sentul Yogyakarta Selesai Direvitalisasi, Siap Mewadahi 700 Pedagang

Saat sirine berbunyi pukul 06.00 tanda jam malam berakhir, serangan secara sporadis pun dilancarkan. Pasukan TNI serentak menyerang pasukan Belanda dari segala penjuru kota.

Belanda berhasil dipukul mundur dan meninggalkan pos-pos militernya. Beberapa persenjataan yang dimiliki Belanda berhasil direbut oleh tentara gerilya.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x