UII Wisuda 820 Mahasiswa, Rektor Berpesan untuk Selalu Adaptif Menghadapi Masa Depan

- 29 Juli 2023, 16:15 WIB
Rektor UII Yogyakarta Prof Fathul Wahid
Rektor UII Yogyakarta Prof Fathul Wahid /Istimewa /

PORTAL JOGJA - Sebanyak 820 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) hari ini menjalani wisuda di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir, kampus terpadu UII Jalan Kaliurang Sleman, Sabtu 29 Juli 2023.

Dari 820 wisudawan tersebut sebanyak 17 merupakan wisudawan dengan jenjang ahli madia, 705 sarjana, 95 magister, dan 3 doktor. Sejak berdiri hingga saat ini, UII telah meluluskan lebih dari 120.000 mahasiswa.

Rektor UII Yogyakarta Prof Fathul Wahid dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para lulusan dan keluarganya yang telah menuntaskan sebuah misi belajar. Fathul berpesan kepada wisudawan agar selalu mengasah dan menambah kecakapan karena apa yang dikuasai sampai hari ini, akan menjadi modal awal untuk berkontribusi dengan beragam peran. Lingkungan berubah, tuntutan bertambah untuk itu para wisudawan harus terus belajar dari beragam sumber, dengan berbagai cara. 

"Sangat mungkin, suatu saat di masa depan yang tidak terlalu jauh, kecakapan yang kita punya akan tidak relevan lagi. Meski demikian, jangan sampai Saudara mengganggap masa depan itu mengerikan. Selama kita menjadi pembelajar sejati, kita harus menjemput masa depan dengan suka cita dan penuh keyakinan. Saudara adalah para pemimpin masa depan," kata Fathul Wahid.

Baca Juga: Pakar UGM : Solusi Penanganan Sampah Mulai dari Berbayar Hingga Dijadikan Bahan Bakar

Menurut Fathul perspektif lama sangat mungkin tidak relevan lagi dan harus menyiapkan diri untuk menerima sesuatu yang baru.

"Menyiapkan diri menerima hal baru ibarat mengosongkan sebagian isi teh cangkir kita, supaya teh yang lebih hanya bisa dituang ke dalamnya. Selama kita merasa sudah paripurna, maka informasi baru tidak akan pernah dihargai dan mendapatkan tempat," lanjutnya.

Fathul mengatakan bahwa untuk menjaga adaptabilitas dalam menghadapi masa depan, wisudawan harus terus berpikir ulang dan belajar.

"Untuk menjaga adaptabilitas dalam menghadapi masa depan, kita sudah seharusnya bersyukur jika mengetahui apa yang belum kita ketahui dan bukan malah malu. Hanya dengan demikian, kita akan terus berpikir ulang dan belajar. Tidak ada garis finis dalam kamus pembelajar sejati," lanjutnya.

Fathul juga mengingatkan kepada para wisudawan untuk selalu mengingat perjuangan dan doa yang selalu dipanjatkan orang tua agar putra putrinya bisa menyelesaikan studi.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x