Network
PORTAL JOGJA - Sejak berdiri pada 27 Rajab 1364 atau bertepatan dengan 8 Juli 1945, Universitas Islam Indonesia (UII) yang semula bernama Sekolah Tinggi Islam telah melalui berbagai peristiwa, pasang surut arus dinamika, serta berbagai tantangan.
Delapan puluh tahun berlalu, kampus perjuangan ini tentu meninggalkan banyak
lembaran cerita untuk dikenang, direnungkan, hingga dijadikan batu pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi.
Rektor UII Prof Fathul Wahid mengatakan sebagai salah satu pioner perguruan tinggi di Indonesia, UII menjadi salah satu referensi dan menjadi salah satu rujukan untuk didengar oleh banyak pihak.
"Jadi kami ingin membuat kesadaran kolektif bahwa UII sudah tua lho, sudah harus bertanggungjawab, tua itu harus tetap menjadi contoh, sehingga dalam milad yang ke-80 kali ini insya Allah kami akan luncurkan inisiatif untuk menggalang kesadaran kolektif menyongsong satu abad UII," kata Fathul Wahid pada Kamis 16 Februari 2023.
Baca Juga: Polda DIY Siap Amankan Gelaran Voli Proliga 2023
Di usia delapan puluh tahun ini menguatkan langkah untuk menatap jauh ke depan menyongsong Satu Abad UII. Milad ke-80 UII pada 27 Rajab 1444 H atau bertepatan dengan 20 Februari 2023 mengangkat tema, Substantif, Inklusif, Kontributif.
Substantif merepresentasikan khidmat UII di usia ke-80 ini dalam mencapai pertumbuhan yang lebih substantif sesuai dengan visi dan misinya.
Inklusif menggambarkan eksistensi UII yang bersifat plural dengan terbuka, tidak fanatik terhadap satu pemahaman keislaman dan meniaga keharmonisan dalam kemajemukan keyakinan serta mendukung semangat kebangsaan.
Kontributif mencerminkan komitmen UII untuk senantiasa memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia dan masyarakat dunia.
Berbagai agenda telah dirancang dan akan diselenggarakan dalam rangka
Milad UII kali ini. Beragam kegiatan yang akan digelar merupakan salah satu wujud ekspresi kebahagiaan keluarga besar UII terhadap capaian demi capaian yang telah diraih.
