Muhammadiyah Berangkatkan Tim Advance Analisis Situasi Pra-Respon Konflik di Gaza

- 25 Januari 2024, 06:20 WIB
Muhammadiyah Disaster Management Center telah memberangkatkan tim advance yang berjumlah 5 orang ke Mesir pada Selasa malam (23/1).
Muhammadiyah Disaster Management Center telah memberangkatkan tim advance yang berjumlah 5 orang ke Mesir pada Selasa malam (23/1). /istimewa/

PORTAL JOGJA – Muhammadiyah Disaster Management Center telah memberangkatkan tim advance yang berjumlah 5 orang ke Mesir pada Selasa malam (23/1). Keberangkatan tim tersebut dilepas oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. H. Hilman Latief di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta Pusat. Peserta yang diberangkatkan diantaranya Naibul Umam, dr. Tri Yunanto Arliono, Wahyu Pristiawan, Huda Khairun Nahar dan Gunawan Hidayat.

Adapun tim terdiri dari 4 orang anggota Emergency Medicat Team (EMT) Muhammadiyah Internasional dan 1 orang dari LazisMu Pusat. Dengan masa tugas 11 hari terhitung sejak 23 Januari 2024 hingga 2 Februari 2024, tim diamanatkan oleh Muhammadiyah untuk menganalisis situasi dan kondisi di Gaza setelah terjadinya konflik bersenjata. Harapannya, tim tersebut dapat menghimpun data yang valid sehingga ditemukan kemungkinan didirikannya layanan rumah sakit darurat disana.

Budi Setiawan, Ketua MDMC PP Muhammadiyah menyebutkan sebagaimana telah diketahui bersama bahwa ada persoalan untuk dapat memasuki wilayah Gaza sehingga semua bantuan hanya dapat masuk melalui perbatasan Rafah, Mesir. Maka dari itu, Muhammadiyah ingin melancarkan misi pendirian rumah sakit darurat dimulai dengan berkunjung kepada pemerintah Mesir dan menginisiasi kerjasama.

Baca Juga: Sinopsis Film The Hurricane Heist, Kisah Perampokan di Tengah Badai Besar

“Kita mengetahui bahwa sejak awal kejadian di Gaza ada keinginan kita untuk membantu, dan kemampuan yang dimiliki MDMC adalah pada tim kesehatannya. EMT sudah sekian lama di uji langsung oleh WHO sehingga kita sudah mampu untuk terjun di lapangan” ujarnya.

Sekitar pukul 18.00 WIB sore ini (24/1), tim advance sudah menapaki kakinya di tanah Mesir dengan selamat. Tugas utama yang akan dilakukan tim advance adalah kaji data kebutuhan logistic, situasi lapangan dan peluang kerjasama dengan pemerintah Mesir. Aksi ini juga akan menjadi salah satu jembatan kerjasama antara Muhammadiyah dengan pemerintah Indonesia dan lembaga lainnya yang tergabung dalam Indonesia Humanitarian Alliance (IHA).

 “Teman-teman yang diberangkatkan tentu mendapat kepercayaan dari Muhammadiyah. Kita berharap tim mendapatkan data yang sebaik-baiknya dan menjalin hubungan baik dengan pemerintah disana. Tetap jaga keselamatan, sehingga kita dapat mengirimkan data yang bermanfaat bagi banyak orang” tutup Budi.***

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x