Network
PORTAL JOGJA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengingatkan pemerintah akan munculnya ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam pidato pembukaan sidang tahunan MPR RI, JUmat (14/8).
"Pertarungan dalam memenuhi dan mengawal ketersediaan pangan akan menjadi penentu gerak bandul geopolitik global. Kondisi ini memaksa setiap negara merancang politik pangan, pertama-tama, untuk kepentingan domestiknya," katanya.
Baca Juga: Ini Delapan Anggota Paskibraka yang Bakal Bertugas Upacara 17 Agustur di Istana Negara
Menurutnya potensi tersebut muncul di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Produksi dalam negeri akan menjadi tumpuan utama untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Setiap negara pasti akan melakukan politik pangan untuk kepentingan domestik.
Bamsoet mengatakan fasilitas produksi perlu menjadi prioritas bagi peningkatan produksi dalam negeri. Fasilitas itu meliputi mesin dan peralatan pertanian, subsidi pupuk, benih dan pendukung produksi lainnya.
"93 persen mayoritas petani Indonesia adalah petani kecil, maka fasilitas dan bantuan sangat dibutuhkan agar mereka terbantu untuk meningkatkan kinerja produksinya," katanya.
Baca Juga: Gombloh : Seniman Di Balik Berkbarnya Lagu Kebyar Kebyar
"Dalam situasi pandemi saat ini, selain fasilitas atau bantuan, diperlukan juga protokol produksi yang dapat menjamin kualitas dan keamanan pangan yang terbebas dari Covid-19," lanjut Bamsoet.
Soa; ancaman tersebut, Presiden Jokoi juga sudah mengingatkan setelah FAO juga menyatakan hal serupa. (*)
