Awan Panas Masih Keluar dari Gunung Semeru, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius Rawan Bahaya

- 5 Desember 2022, 09:32 WIB
Erupsi Gunung Semeru menyebabkan langit menjadi gelap gulita oleh awan panas pada Minggu, 4 Desember 2022.
Erupsi Gunung Semeru menyebabkan langit menjadi gelap gulita oleh awan panas pada Minggu, 4 Desember 2022. /BNPB/

PORTAL JOGJA - Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur masih mngalami erupsi hingga hari ini Senin 5 Desember 2022.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut ini masih meluncurkan awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik pada Senin.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian mengatakan aktivitas Gunung Semeru pada periode pengamatan 5 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB mengalami satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.

"Hasil pengamatan kegempaan hari ini selama enam jam, Gunung Semeru juga mengalami 29 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dan lama gempa 65-120 detik," katanya seperti dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: 1.979 Warga Lumajang Mengungsi Pasca Status Gunung Semeru Ditingkatkan Menjadi Awas

Aktivitas Semeru juga terekam enam kali gempa guguran dengan amplitudo 1-8 mm dan lama gempa 50-140 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.

"Pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas, teramati asap kawah putih dengan intensitas tipis hingga sedang yang tingginya mencapai 500 meter dari puncak, kemudian angin lemah ke arah barat daya," katanya.

Status Gunung Semeru mengalami kenaikan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak 4 Desember 2022 pada pukul 12.00 WIB, sehingga Pusat Vulkanolologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberikan beberapa rekomendasi.

PVMGB mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x