Network
PORTAL JOGJA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan, BPJS Kesehatan bisa digunakan untuk berobat pasien hepatitis di rumah sakit.
Dilansir dari Antara, Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan, dalam situasi normal seperti saat ini, pasien dengan gejala klinis ichterus atau penyakit kuning dan hepatitis dapat ditanggung BPJS Kesehatan.
Sebaliknya, jika situasinya berubah sebagai kejadian luar biasa atau wabah, maka biaya perawatannya dapat ditanggung oleh pemerintah.
Baca Juga: Polres Bantul Razia Puluhan Motor Knalpot Blombongan dalam Razia Dini Hari
"Apabila terjadi eskalasi situasi, kemudian dinyatakan sebagai kondisi tertentu, kejadian luar biasa atau wabah atau darurat bencana nonalam, maka biaya perawatannya bisa di-'cover' oleh pemerintah," kata Muhadjir seperti ditulis Antara.
Mantan Menteri Pendidikan itu bahkan mengatakan, demi memberikan pelayanan yang optimal, pasien hepatitis dan ichterus sebaiknya segera dirujuk ke rumah sakit tipe A.
Penyakit hepatitis dan penyakit kuning memang tengah menjadi sorotan, setelah munculnya kasus penyakit hepatitis akut bergejala berat yang berlum diketahui penyebabnya.
Masyarakat diingatkan bahwa gejala kuning pada area mata maupun badan serta kondisi pasien hilang sadar merupakan gejala yang timbul saat penyakit hepatitis sudah berat.
Baca Juga: Pemudik Asal Jakarta dan Sekitarnya Disarankan WFH Untuk Kurangi Kepadatan Arus Balik
Sebelumnya, sebanyak tiga pasien anak di Jakarta dilaporkan meninggal diduga terkait hepatitis misterius yang hingga kini masih dilakukan pengecekan kemungkinan mengidap hepatitis D atau E.
