Lima Anak Meninggal, CDC Terus Selidiki Kasus Hepatitis Misterius Pada Anak-Anak

- 7 Mei 2022, 17:36 WIB
Ilustrasi virus Hepatitis akut misterius yang menyerang anak- anak di berbagai belahan dunia.
Ilustrasi virus Hepatitis akut misterius yang menyerang anak- anak di berbagai belahan dunia. /Pixabay/mohamed_hassan/

PORTAL JOGJA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, CDC terus menyelidiki hepatitis parah yang terjadi pada anak-anak di Amerika Serikat. Hingga saat ini penyebab wabah tersebut belum ditetapkan.

Dilansir dari USA Today, wabah hepatitis misterius yang menyebar ke 25 negara bagian dan teritori Amerika Serikat itu telah tercatat sebanyak 109 kasus parah dan lima di antaranya telah meninggal.

Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Jumat 6 Mei 2022, pejabat CDC menyampaikan update atas wabah tersebut.  

Baca Juga: Kemdikbudristek Perpanjang Libur Sekolah Hingga 12 Mei 2022, Wilayah Mana Saja

“Berdasarkan penyelidikan awal, beberapa penyebab umum hepatitis virus telah dipertimbangkan dan diuji tetapi tidak ditemukan dalam kasus-kasus ini,” kata wakil direktur CDC untuk penyakit menular Dr. Jay Butler.

Dalam catatan CDC, dari 109 kasus tersebut, sebanyak 90 persen diantaranya harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, sebanyak 14 persen pasien bahkan membutuhkan transplantasi hati sebagai akibat dari gagal hati parah yang berhubungan dengan infeksi.

"Kami tahu update ini mungkin mengkhawatirkan," kata Butler. Menurut CDC, usia rata-rata anak yang mengalami kasus hepatitis misterius parah adalah 2 tahun.  

Hepatitis adalah peradangan hati yang sering disebabkan oleh virus. Jenis hepatitis virus yang paling umum di AS adalah hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C, yang merupakan penyebab utama kanker hati dan transplantasi hati di AS.

Baca Juga: Tingkat CO2 Bumi Mencapai Level Tertinggi yang Tercatat dalam Sejarah

Hanya saja, kasus-kasus yang sedang diselidiki sejauh ini justru tidak terkait dengan Virus Hepatitis A, B, C, D atau E, melainkan dikaitkan dengan adenovirus, yang dapat menyebabkan flu biasa. Lebih dari separuh anak-anak yang dipantau juga terinfeksi adenovirus

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: USA TODAY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x