ISU PANAS! AHY Sebut Ada Upaya Lengserkan Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat Libatkan Pihak Eksternal

- 1 Februari 2021, 22:23 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap adanya manuver gerakan pengambilalihan paksa Ketum PD yang terjadi di tubuh partainya.
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap adanya manuver gerakan pengambilalihan paksa Ketum PD yang terjadi di tubuh partainya. /Twitter.com/@AgusYudhoyono

PORTAL JOGJA - Isu panas plitik terkait Partai Demokrat (PD) mencuat akhir-akhir ini. Isu panas itu terkait posisi kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dalam isu panas yang beredar ada upaya untuk mengambilalih secara paksa jabatan Ketua Umum PD yang djabat oleh AHY.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan ada gerakan pengambil-alihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

Baca Juga: Belum Lama Didera Tanah Longsor, Sore Tadi Angin Kencang Akibatkan Pepohonan Roboh di Magelang

Baca Juga: KPK Gelar Rekonstruksi Korupsi Bansos Kemnsos, Ini Aliran Dana dan Barang Bukti Sepeda Brompton

"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya. Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY di Jakartan yang dikutip Portal Jogja dari Antara, Senin 1 Februari 2021

AHY menjelaskan tentang gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional itu diketahui dari laporan dan aduan dari pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang.

Baca Juga: 1.700 Pengguna Ikut Uji Coba KRL Yogyakarta-Solo Hari Ini, Berikut Cara Daftarnya

"10 hari lalu, kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat baik pusat, daerah maupun cabang, tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis," ungkap AHY.

Gabungan dari pelaku gerakan itu kata dia terdiri dari 5 orang, 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x