PORTAL JOGJA – Setidaknya dua rumah warga Mamuju dan satu unit barak Sabhara Polda Sulawesi Barat mengalami kerusakan akibat gempa M5,9 yang terjadi pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB.
BMKG menyebut, gempa dengan magnitude 5.9 tersebut berlokasi di 2.99 LS,118.89 BT atau 4 km Barat Laut Majene Sulawesi Barat. Gempa dengan kedalaman 10 Km ini dinyatakan tidak berpotensi tsunami.
Kendati demikian, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, pusat gempa Majene M 5,9 hari ini berada dekat sumber gempa yang memicu tsunami 23 Feb 1969 silam.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disuntik Vaksin Pagi Ini : Lho Sudah ? Alhamdulillah. Rasane Seperti Dicokot Semut
Kala itu, gempa yang terjadi berkekuatan M 6,9 kedalaman 13 km dan menyebabkan 64 orang meninggal, 97 orang luka dan 1.287 rumah rusak. “Dermaga pelabuhan pecah, timbul tsunami 4 meter di Pelattoang dan 1,5 m di Parasanga dan Palili,” ungkap Daryono melalui utas di akun Twitternya hari ini.
Daryono juga mengungkapkan, gempa Majene yang merusak hari ini dan gempa pemicu tsunami destruktif tahun 1969 sama sama dibangkitkan oleh generator gempa yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju atau Mamuju Thrust.
Lebih lanjut Daryono mengingatkan, Sesar Naik Mamuju atau Mamuju Thrust yang menjadi pemicu gempa M 5,9 siang tadi memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 milimeter per tahun.“Sehingga sesar ini memang harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat,” tulisnya mengingatkan.
Baca Juga: Prof Zubairi Djoerban : Syekh Ali Jaber Concern Keselamatan Umat dan Anggap Corona Musuh Serius
Sementara itu, dilansir dari laman resmi BNPB, BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait dampak gempa hari ini. BPBD Kabupaten Majene melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan desa terkait dampak dari gempa.
Sedangkan Tim Reaksi Cepat BPBD Mamuju masih melakukan pendataan dampak gempa. Hal serupa juga diinformasikan BPBD Kabupaten Polewali Mandar.