Pasca Aksi Terorisme Sigi, Warga Masih Trauma Beraktivitas di Kebun, TNI Berangkatkan Pasukan Khusus

- 2 Desember 2020, 06:21 WIB
Ilustrasi teror Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ilustrasi teror Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). //Pixabay

PORTAL JOGJA - Pasca serangan keji yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris MIT hingga menewaskan empat warga, membuat sebagian besar masyarakat di desa Lembantongoa, kecematan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, takut beraktivitas di kebun.

Huber SP, salah seorang pengurus kelompok tani di Desa Lembantongoa, pada Selasa 1 Desember 2020 mengatakan, ''Kami tidak berani pergi ke kebun, meski jaraknya tidak jauh dari rumah, sebab sangat khawatir dengan keamanan dan keselamatan jiwa kami.''

Menurut Huber peristiwa berdarah yang sangat menggemparkan itu membuat warga transmigrasi maupun masyarakat di Desa Lembantongoa memilih untuk sementara tinggal di rumah.

Baca Juga: Waketum MPR Hidayat Nur Wahid Desak TNI Ambil Tindakan Tegas Kasus Bintang Kejora Berkibar

Padahal untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, warga desa setempat selama ini bergantung dari penjualan hasil pertanian dan perkebunan.

''Tapi mau bagaimana lagi, lebih baik kami tidak ke kebun, dari pada jiwa kami terancam dari serangan teroris,'' kata Huber.

Jefri, salah seorang warga dusun Tokelemo,Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya pasca peristiwa sadis yang diduga dilakukan kelompok teroris MIT Poso, masyarakat saat ini hanya tinggal di rumah.

Baca Juga: Polisi Tangakpap Gus Nur di Malang Jawa Timur

Meski sudah banyak aparat yang datang ke Desa Lembantongoa, tetapi masyarakat umumnya masih trauma berat dengan kejadian yang mengerikan tersebut. 

Warga berharap para pelaku penganiayaan di Desa Lembantongoa beberapa hari lalu bisa secepatnya dilumpuhkan oleh aparat TNI dan Polri yang dikerahkan memburu para teroris.

Sementara itu, TNI telah memberangkatkan pasukan khusus ke Poso, Sulawesi Tengah untuk memburu kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Baca Juga: Pesan Sri Sultan HB X, Peserta Aksi Harus Jaga Suasana Tetap Aman dan Nyaman

Dikutip dari Antara, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pengiriman pasukan ini dalam rangka membantu Polri untuk memperkuat pasukan yang sudah ada sebelumnya di Poso melalui Satgas Operasi Tinombala.

TNI akan menindak tegas pelaku pembunuhan warga sipil oleh kelompok MIT, sehingga apa yang diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia bahwa kelompok MIT harus ditumpas.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x