Hal Berbahaya dari Gunung Meletus yang Harus Diketahui

22 Januari 2021, 06:44 WIB
PVMBG Kamis 21 Januari 2021 hari ini menaikkan status Gunung Raung di Jawa Timur menjadi Waspada (Level II). /- Foto : Magma Indonesia/

PORTAL JOGJA - gunung meletus merupakan bagian dari fenomena vulkanik yang dikenal dengan istilah erupsi. Tidak ada makhluk hidup yang bisa bertahan dari letusan gunung berapi. Panas lava, abu panas dan udara yang mengandung belerang akan mengejar semua makhluk hidup yang berada di jalur terdekatnya.

Dikutip dari Geology, pada Kamis 21 Januari 2021, dalam sebuah letusan gunung berapi, pelepasan material seperti gas dan abu vulkanik panas ke atmosfer bisa mencapai ketinggian lebih dari 22 km dalam waktu kurang dari 10 menit.

Baca Juga: Dua Adik Dicopot Jabatannya, Ini Kata Sultan HB X: 5 Tahun Tidak Aktif

Baca Juga: Cara Membuat Kartu Indonesia Sehat dan Manfaat KIS untuk Cek Penerima Bansos Rp300 Ribu

Perlu diketahui, gunung berapi memiliki dua jenis bahaya letusan berdasarkan waktu kejadian, yaitu bahaya primer dan sekunder.

Berikut ini adalah beberapa hal berbahaya dari bencana gunung Meletus.

1. Lava Cair

Lava adalah magma yang meleleh ke permukaan bumi melalui rekahan, suhunya lebih dari 10.000 celsius dan dapat merusak segala bentuk benda yang ada.

Baca Juga: Betrand Peto Putra Onsu Keluarkan Single Baru, Sekali Lagi. Ini Liriknya!

2. Gas Beracun

Gas beracun adalah gas vulkanik yang mematikan seketika apabila terhirup dalam tubuh. Gas tersebut antara lain, SO2, Rn,CO2, H2S, HCl, HF, H2SO4. Gas tersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau.

3. Awan Panas

Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yang terdiri atas batuan berat, ringan (berongga) larva masif dan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhi gravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah.

Baca Juga: Operasi Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ-182 Resmi Dihentikan, Meski CVR Belum Ditemukan

4. Lahar Letusan

Lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan saat letusan berlangsung. Air bercampur material lepas gunung berapi mengalir dan bentuk banjir lahar.

5. Lontaran Material

Lontaran material terjadi ketika letusan magmatik berlangsung. Suhu mencapai 200 derajat celsius, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontar ratusan kilometer.

Baca Juga: Awas! Hati-hati Penipuan Berkedok Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 12

Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan baik saat sebelum, sesudah dan saat terjadi bencana gunung api berikut rangkumannya

Prabencana gunung berapi meletus

Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunung api.

Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik.

Baca Juga: Tak Muncul Kala Ulang Tahun, Inul Tak Jawab Penasaran Penggemar

Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.

Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.

Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.

Saat bencana gunung meletus

Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan.

Baca Juga: Begini Sejarahnya 21 Januari Jadi Hari Peluk Nasional

Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai.
Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung.

Pakai kacamata pelindung.

Jangan memakai lensa kontak.

Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.
Hindari tempat terbuka dan lindungi diri dari abu letusan gunung api.

Baca Juga: Selalu Kompak, Ussy dan Andika Pratama Rayakan 9 Tahun Pernikahan

Pasca bencana gunung meletus

Kurangi terpapar dari abu vulkanik.

Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan.

Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda bahaya lahar pada musim hujan

Baca Juga: 8 Cara Mudah Untuk Pemula Jika Ingin Jago Main Gitar

Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: geology

Tags

Terkini

Terpopuler