Tak Pantas Ditiru! Beredar Viral Video 3 Anak Kecil Bawa Samurai Sembari Ancam Jokowi dan Megawati

19 Desember 2020, 07:28 WIB
Kak Seto saat berbincang bincang dengan anak cucu Habib Rizieq Shihab. /Argo/

PORTAL JOGJA - Dunia anak anak seharusnya diisi dengan keceriaan namun tidak bagi ketiga anak kecilnya.

Pasalnya, video amatir menyebar dan menjadi viral lantaran berisi rekaman 3 anak kecil membawa samurai sembari mengeluarkan nada ancaman ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.

Baca Juga: Uztaz Yusuf Mansyur : Jika Masih Bisa BAK, BAB dan Buang Angin, Banyakin Syukur

Baca Juga: Rekening Bermasalah Penyebab Subsidi Gaji Tak Cair, Ini 5 Daftar Rekening yang Dapat Rapor Merah!

Sebagaimana diberitakan PR Bekasi dalam artikel "Innalillahi! Viral Gunakan Samurai, 3 Anak Kecil Ini Berikan Ancaman Kepada Jokowi dan Megawati" pada 18 Desember 2022 tertulis rekaman video berdurasi 30 detik tersebut telah tersebar luas di banyak media sosial, salah satunya oleh akun Twitter @olietamami pada Jumat, 18 Desember 2020.

Dalam rekaman video tersebut tampak tiga anak kecil berpakaian Muslim lengkap serta membawa samurai meminta Jokowi dan Megawati agar tidak sombong karena Indonesia memiliki ulama.

"Indonesia punya para ulama hei, jangan sombong sama pangkat," ucap mereka.

Baca Juga: Dicekal Selama Enam Bulan, Istri Edhy Prabowo Dilarang Bepergian ke Luar Negeri

Baca Juga: Ini Daftar 7 Bandara di Indonesia yang Sediakan Rapid Test Antigen. Ada Tarifnya Juga Lho!

Alasan mereka meminta Jokowi dan Megawati tidak sombong karena di atas kedua orang tersebut masih ada Allah.

"Hei Jokowi jangan sombong sama pangkat, hei Megawati jangan sombong sama pangkat dan jabatanmu, di atas kalian ada Allah," tutur mereka.

Ketiga anak kecil ini pun meminta Jokowi agar tidak sombong menjadi presiden, karena menurut mereka Jokowi saat ini memusuhi para ulama.

"Jokowi di akhirat dipites kayak kutu sama Allah. Jangan mentang-mentang jadi Jokowi, petantang-petenteng, mobil marisnyanya doang eh mau musuhin para ulama," ucap mereka.

Baca Juga: Kehabisan Miras Pria Berseragam Ormas Palak Lima Pedagang Sambil Bawa Senjata Tajam

Baca Juga: Mau Liburan Keluar Kota? Berikut Link Lokasi dan Biaya Tes Rapid atau Swab Antigen di Yogyakarta

"Sampai anak kecil dicuci otaknya utk memusuhi presiden. Ka Seto mendatangi anak MRS di petamburan krn ingin memberi pendampingan. Semoga Ka Seto juga bersedia mendatangi anak-anak ini dan anak-anak di Sigi. @KPAI_official anak-anak ini butuh sentuhan, bukan ajaran kebencian pic.twitter.com/ytc5yrxvDL— Olie (@olietamami) December 17, 2020

Kolom komentar unggahan video tersebut pun dibanjiri oleh warganet yang meminta ketiga anak ini mendapat perhatian khusus dari Seto Mulyadi serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Hai, apa kabar KPAI dan apa kabar pula Komnas anak, ini loh ada anak-anak yang dididik kebencian, kurang ajar, dan melecehkan kepala negara? Apa kak Seto dan pak Sirait tidak tergerak untuk kunjungi mereka dan lakukan pembinaan serta perlindungan?," tutur @HrPuspita

Baca Juga: Disiplin Prokes, Pevita Pearce Kaget Hadapi Kenyataan Tertular Covid-19

Sebagaimana diketahui, Ketua LPAI Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto menyambangi kediaman Habib Rizieq di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk memberikan pendampingan psikis pada cucu Habib Rizieq.

Kak Seto mengaku kaget bahwa di insiden penembakan enam laskar FPI kemarin, ternyata terdapat anak-anak dan bayi.

"Kami dari LPAI, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, yang dulu pernah bernama Komnas Perlindungan Anak, tapi sekarang kembali ke nama lama, LPAI, dan kami memang sempat terkejut mendengar berita ini, dimana dalam suasana yang penuh keriuhan itu, di jalan tol KM 50 itu, ternyata ada anak-anak dan bayi," ujar Kak Seto.

Baca Juga: Ini Tempat Layanan PCR Test dan Rapid Test Antigen yang Disiapkan AP I, Catat Bandaranya

"Kalau tidak salah ada dua belas anak dan bayi. Jadi, kami merasa sangat terpanggil untuk melihat kondisi dari anak-anak, bagaimana keadaannya," sambungnya.

"Artinya kan sering terjadi suatu pengalaman traumatik yang tertunda, jadi saat itu mungkin kelihatan biasa, tapi beberapa saat kemudian, nah itu baru muncul," ucap Kak Seto perihal kondisi psikis anak-anak yang baru saja ditemuinya.*** (Ghiffary Zaka/PR Bekasi)

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: PR BEKASI

Tags

Terkini

Terpopuler