PORTAL JOGJA – Tahun Baru Imlek adalah waktu spesial untuk berkumpul dengan keluarga ataupun kerabat. Bahkan tak jarang, jika ada anggota keluarga yang tinggal terpisah akan pulang atau semacam reuni keluarga.
Biasanya reuni ini akan berlangsung selama tiga hari dan kebanyakan akan menghabiskan waktu bersama keluarga atau orang yang lebih tua. Saling mengunjungi juga menjadi tradisi saat Imlek.
Dilansir dari The Plater Story, makan malam Tahun Baru Imlek dalam Bahasa Cina disebut tuan nien fan atau nian ye. Makan bersama saat Malam Imlek ini menjadi hal yang paling disukai dari rangkaian peringatan Imlek.
Baca Juga: Event Hari Ini di Yogyakarta, Ada Hajad Dalem 'Ngapem' Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X
Perayaan yang diadakan pada Malam Tahun Baru Imlek ini selain untuk makan bersama juga menjadi kesempatan bagi keluarga dan teman untuk berkumpul dan saling mendoakan keberuntungan.
Pesta ini sangat penting bagi orang Tionghoa. Semua anggota keluarga harus kembali. Bahkan jika mereka benar-benar tidak bisa melakukannya, anggota keluarga lainnya akan membiarkan tempat mereka kosong dan memberikan satu set peralatan cadangan untuk mereka.
Dilansir dari laman Chinese New Year, dalam legenda asal mula Festival Musim Semi, dipercaya kala itu monster Nian datang dan meneror desa-desa. Orang-orang akan bersembunyi di rumah mereka, menyiapkan pesta dengan persembahan kepada leluhur dan dewa, serta berharap yang terbaik.
Baca Juga: Sinopsis Film My Lucky Stars, Petualangan Lucu dan Aksi Laga yang Tak Terduga
Seperti halnya kegiatan dan dekorasi Tahun Baru Imlek, hidangan saat Malam Tahun Baru Imlek disajikan agar membawa berkah di tahun berikutnya. Meski tiap wilayah memiliki adat yang berbeda, namun biasanya menu makanan saat Imlek merupakan simbol harapan akan kemakmuran, kebahagiaan, dan keberuntungan.***