BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) Obat Afivafir untuk Covid-19, Ini Penjelasan dari Pakar UGM

- 30 Maret 2021, 13:58 WIB
Izin Penggunaan Daurat (EUA) untuk obat Covid-19, Adivafir
Izin Penggunaan Daurat (EUA) untuk obat Covid-19, Adivafir /Bagus Kurniawan/

PORTAL JOGJA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan surat izin penggunaan darurat (EUA) terhadap produk obat Avifavir untuk Covid-19. Lalu sebenarnya seperti apa obat yang diproduksi oleh negara Rusia ini?

Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof. Apt. Zullis Ikawati, Ph.D., menyampaikan bahwa avifavir merupakan obat Covid-19 buatan Rusia yang berbasis favipiravir.

Favipiravir sendiri merupakan obat anti virus untuk mencegah influenza atau anti influenza yang telah dikembangkan Jepang sejak tahun 2004 silam.

Baca Juga: Berikut ini 6 Manfaat Salmon Bagi Kesehatan Tubuh Selain Menyehatkan Jantung

Baca Juga: Hari Film Nasional, 30 Maret 2021, Menparekraf Sandiaga Uno: Kita Lagi Usahakan Terobosan agar Selalu Berkarya

Selama pandemi Covid-19, obat tersebut telah dipakai dalam panduan terapi Covid-19 di Indonesia, dan merupakan drug repurposing, yaitu menggunakan obat yang sudah beredar untuk indikasi baru yaitu terapi Covid-19. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi RNA virus yang pada gilirannya menghambat replikasi virus.

"Jadi Avifavir ini bukanlah obat baru. Sebelumnya sudah ada favipiravir yang dikembangkan Jepang sebagai obat antiinfluenza, tetapi masa patennya sudah habis. Setelah itu, banyak industri farmasi di beberapa negara dunia seperti India, China, juga Rusia memproduksinya dengan brand name yang berbeda dan digunakan untuk covid, serta mendapatkan emergency use authorization (EUA) di beberapa negara", paparnya.

Baca Juga: Update Gunung Merapi Kembali Lluncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,5 Km Menuju Barat Daya

Baca Juga: Ada Sepatu Setan 'Satan Shoes' yang Catut Merk Nike, Gunakan Tetesan Darah pada Air Bubble

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM ini menjelaskan Avifavir penggunaannya hanya diperuntukkan pada pasien covid-19 dengan gejala sedang sampai berat sesuai Panduan terapi. Selain itu pemberian avifavir juga harus berdasarkan dengan resep dokter.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Humas UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x