Asal Usul Keberadaan Bakpia Mino di Kampung Minomartani Sleman Yogyakarta

26 Februari 2023, 19:14 WIB
Aneka macam bakpia Mino yang dihasilkan warga Kampung Minomartani Sleman Yogyakarta. /FB/@Mer Maiid /

PORTAL JOGJA - Sebagai salah satu ikon oleh-oleh khas Yogyakarta, bakpia memang identik dengan Kampung Pathuk. Memang tidaklah berlebihan karena pada awalnya, kudapan berasa manis ini merupakan industri rumahan yang dirintis oleh warga Pathuk.

Kampung Pathook (Pathuk) terletak di kawasan Jalan Karel Sasuit Tubun, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta. Namun, bakpia sendiri berasal dari Cina yang hanya berisikan kacang hijau. Pada 1948, bakpia mulai diproduksi di di kampung Pathuk sehingga banyak produsen yang menamai “Bakpia Pathuk” karena berdasarkan asalnya yaitu Kampung Pathuk.

Namun, siapa sangka, kini ada beberapa kawasan lain yang juga mulai disorot sebagai daerah pembuat bakpia yang kelezatannya tak kalah jika dibandingkan dengan yang sudah populer terlebih dahulu.

Baca Juga: Dampak Positif Gelaran F1 PowerBoat Toba Penginapan di Balige Penuh

Kampung Minomartani atau dikenal dengan sebutan Kampung Mino yang terletak di Kelurahan Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Provinsi DIY, kini dikenal luas khususnya para wisatawan. Karena menjadi kampung sentra kuliner bakpia di Jogja utara yang disebut bakpia Mino. Cukup laris manis di pasaran meskipun namanya belum sepopuler bakpia Pathuk.

Adalah Suharti, warga asli Kampung Pathuk, yang pada 1997 tinggal di Kampung Mino dan memulai industri bakpia. Dirinya melihat celah bisnis bakpia cukup menjanjikan karena permintaan terus meningkat.

Awal usaha menggunakan resep yang sudah didapatkan secara turun-temurun dari keluarganya dan ia sendiri berasal dari Pathuk. Sedangkan pemasaran saat itu hanya dari mulut ke mulut dan biasanya para pelanggan memesan untuk acara-acara arisan atau pengajian.

Melihat usaha Suharti menampakan hasil yang tak sedikit, para warga Kampung Mino lantas mulai mengikuti jejaknya dalam membidik peluang usaha yang cukup menjanjikan itu.

Banyaknya usaha bakpia yang dikelola oleh warga Kampung Mino. Maka tercetuslah ide membentuk paguyuban usaha pembuatan bakpia yang diberi nama Sekar Lestari. Paguyuban ini dimaksudkan untuk saling berbagi ilmu baik dalam produksi, pemasaran, dan penambahan modal.

Baca Juga: Hadiri Upacara Giri Kerti Umat Hindu, Bupati Sleman Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Alam

Dari pemasaran yang door to door, kini usaha bakpia di Kampung Mino mulai merambah perkantoran, baik pemerintah maupun swasta, serta kelompok arisan dan pengajian. Dan juga pembicaraan dari mulut ke mulut oleh para pelanggan yang puas dengan bakpia buatan Kampung Mino, membuat usaha bakpia di sana semakin dikenal luas.

Begitu majunya usaha ini, maka Pemda Kabupaten Sleman menetapkan Kampung Mino sebagai sentra kuliner bakpia.

Dengan dukungan Pemda Sleman, membuat Kampung Mino sukses menjadi salah satu UKM penghasil bakpia sekaligus destinasi wisata oleh-oleh bakpia bagi para wisatawan lokal maupun luar negeri yang berkunjung ke Yogyakarta.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: sibakuljogja

Tags

Terkini

Terpopuler