4 Tips Persiapan yang Harus Dilakukan Bagi Lansia Saat Menjalani Ibadah Puasa, Simak Penjelasannya

30 Maret 2021, 06:32 WIB
Ilustrasi puasa. /Unsplash/Jonathan Pielmayer

PORTAL JOGJA - Tidak terasa bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim hanya tinggal beberapa hari lagi.
Ya! Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan penuh ampunan.

Pada umumnya, umat muslim sangat antusias menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan mempersiapkan segala hal agar lebih bersemangat menjalankan ibadah nantinya.

Salah satunya rencana menu sahur hingga berbuka puasa yang termasuk di dalam daftar persiapan. Puasa dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk untuk lansia. Dikutip dari Harvard Health puasa dapat membantu menurunkan kadar gula darah yang tinggi.

Baca Juga: Ditemukan Atribut FPI saat Tim Densus 88 Geledah Rumah Tersangka Teroris di Condet Jakarta Timur

Baca Juga: Densus Tangkap 4 Tersangka Teroris di Makassar, Pelaku Bom Bunuh Diri Pasangan Suami Istri

Namun, bagaimana persiapan bagi anda yang sudah menginjak masa lansia?

Melansir dari laman Hello Sehat, puasa Ramadhan bagi lansia bisa jadi merupakan sebuah tantangan tersendiri sehingga diperlukan persiapan.

Lansia dapat memperhatikan berbagai faktor untuk mendukung kelancaran berpuasa dengan memanfaatkan waktu setelah buka dan ketika sahur.

Baca Juga: 25 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 Bermula dari Klaster Takziah di Dukuh Plalangan Sleman

Baca Juga: Cerita Desiree Tarigan, Rumah Dipagar Seng dan Tembok Permanen, Konflik Rumh Tangga

Kondisi kesehatan dan tubuh lansia tidak bisa disamakan dengan orang yang lebih muda. Maka dari itu, penting diperhatikan bagi para lansia, selain mempertimbangkan kondisi kesehatan. Untuk lebih lengkap, simak ulasannya.

1. Asupan Makanan Sehat yang Bervariasi

Memperbanyak makan buah dan sayur saat sahur dan makan malam setelah berbuka Vitamin dan mineral yang berasal dari buah dan sayur dengan kandungan seperti vitamins B6, B12, D, and folat sangat dibutuhkan tubuh untuk dapat bekerja dengan normal terutama ketika puasa.

Pilih sumber protein lain selain daging, seperti ikan dan kacang-kacangan (contoh: kedelai). Meski daging termasuk sumber protein terbaik, namun bagi lansia sebaiknya membatasi asupannya untuk mencegah beberapa jenis penyakit misalnya tekanan darah tinggi atau kolesterol.

Konsumsi olahan gandum utuh, seperti roti atau oatmeal juga tidak ada salahnya. Hal ini disebabkan memilih sumber karbohidrat yang sehat dapat menekan asupan kalori dan gula yang rentan menyebabkan gangguan kesehatan pada lansia, contohnya diabetes.

Baca Juga: 5 Tips Alami Tanpa Obat untuk Mencegah Stretch Mark, Salah Satunya Minum Banyak Air

Jangan berlebihan mengisi perut ketika berbuka puasa. Dikhawatirkan pencernaan akan ‘’kaget’’ saat terisi makanan yang berlebih. Oleh karena itu, perhatikan porsi makan.

2. Tambahan Sumplemen

Jika diperlukan, sesekali konsumsi suplemen tambahan juga ada baiknya bagi lansia. Seringkali makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lansia. Untuk itu, lansia perlu mempertimbangkan mengonsumsi suplemen atau pengganti makanan untuk mengatasi kekurangan vitamin dan mineral.

Suplemen yang dimaksud salah satunya berupa susu, karena suplemen susu selain terdapat sumber protein, juga menjadi sumber vitamin dan mineral lain yang bermanfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh untuk lansia selama puasa, termasuk kalsium, vitamin D, E, B6, dan B12.

3. Pastikan minum air putih yang cukup

Saat berpuasa, cairan dalam tubuh akan berurang drastis. Hal itu wajar, karena semua yang menunaikan ibadah ini, termasuk lansia, hanya dapat minum setelah waktu puasa berakhir.

Oleh karena itu, lebih baik perbanyak minum cairan selama waktu berbuka dan sebelum waktu imsak, meski tidak merasa haus.

Baca Juga: Hendak Lakukan Perjalanan, Berikut Layanan Tes GeNose dan Rapid Test Antigen di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Pastikan untuk minum air putih di waktu berbuka puasa dan secara berkala hingga menjelang waktu tidur.

Kemenkes RI (Kementerian Kesehatan) menganjurkan, satu gelas setelah bangun sahur, selepas sahur, saat berbuka puasa, setelah shalat magrib, isya, dan tarawih, setelah makan malam, dan sebelum tidur.

Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, karena dapat membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Selain itu, jika lansia memiliki masalah kandung kemih dalam mengontrol pengeluaran air seni, konsultasikan pada dokter berapa, kapan, dan apa jenis cairan yang sebaiknya diminum.

Air putih tentu merupakan pilihan terbaik dalam mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Selain itu, minuman lain seperti jus buah juga baik sekaligus sebagai sumber vitamin. Di sisi lain, hindari minuman yang tinggi akan kafein karena dapat mempercepat dehidrasi ketika puasa.

4. Tetap Aktif Bergerak

Aktivitas fisik entah itu sekadar aktif bergerak atau berolahraga sangat baik bagi kesehatan untuk semua usia. Namun, setelah melewati usia 40, metabolisme tubuh akan menurun, dan seringkali menjadi kurang optimal untuk melakukan aktivitas fisik.

Baca Juga: Kebakaran di Kilang Minyak Balongan Indramayu Belum Padam, Pertamina Cilacap dan Jakarta Bantu Pemadaman

Beraktivitas fisik pada waktu jelang atau setelah berbuka mungkin lebih sering dilakukan sebagian orang karena jeda waktu yang lebih panjang. Tidak perlu terlalu berat, berjalan-jalan di sekitar komplek atau berolahraga dalam rumah, misalnya yoga, bersih-bersih, dan merapikan rumah juga sudah cukup.

Lansia yang masih kuat puasa perlu memperhatikan beberapa hal di atas agar puasa tetap lancar dan dapat bermanfaat bagi kesehatan. Disarankan juga, untuk untuk menambah nutrisi tubuh tidak hanya lewat makanan, tetapi juga dengan mengonsumsi asupan tambahan seperti susu formula agar kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi meski seharian tidak makan dan minum karena puasa.

Memilih susu yang mengandung protein whey, probiotik dan prebiotik vitamin, dan mineral yang baik untuk pencernaan, mampu menjaga fungsi serta meningkatkan daya tahan tubuh agar puasa tetap lancar dan tidak terganggu baik untuk dikonsumsi.

Asupan tambahan ini sebaiknya tidak terlewat mengingat hanya dengan mengonsumsi makanan dan minuman saja seringkali tidak cukup karena jeda waktu makan yang terbatas.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Hello Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler