Mengintip Tumurun Private Museum Milik Keluarga Sritex Sukoharjo

- 18 Maret 2023, 05:57 WIB
 Ruang lantai pertama di dalam Museum Tumurun Solo.
Ruang lantai pertama di dalam Museum Tumurun Solo. /Foto: en.surakarta.go.id/

Di lantai pertama, pengunjung langsung disambut dengan beragam koleksi mobil antik. Mobil antik ini berupa Dodge 1948 hingga Mercedez-Bens 1972. Semua mobil di sini tampak terawat dan bersih layaknya mobil baru.

Di area ini, pengunjung diperbolehkan untuk berfoto di dekatnya, namun tidak diizinkan untuk memegang, apalagi menaikinya. Mengingat ini merupakan barang pribadi.

Selain itu, pengunjung bisa menikmati karya seniman kontemporer seperti Tisna Sanjaya, Eddy Susanto, Hery Dono, dan Rudi Mantofani.

Sementara di lantai 2 terdapat karya old master seperti Affandi, Ahmad Sadali, Antonio Blanco, Hendra Gunawan, S. Sudjojono, Johan Rudolf Bonnet, Walter Spies, Basoeki Abdullah, dan Raden Saleh.

Di setiap masing-masing koleksi, disediakan barcode untuk dipindai dan berisikan informasi lengkap dan menarik bagi pengunjung agar lebih mengenal karya seninya.

Selama berada di museum ini, pengunjung akan ditemani dengan pemandu guna menjelaskan karya-karya yang tersimpan di Tumurun Private Museum.

Koleksi museum yang unik ini banyak dilirik orang-orang ternama. Beberapa yang terlihat pernah mengunjungi museum ini. Sebut saja aktor Nicholas Saputra, VJ Daniel, desainer Deden Siswanto, aktris Natasha Wilona, hingga aktor teater Butet Kartaredjasa.

Tumurun Private Museum terdapat koleksi ikonik yang menjadi daya tarik bagi pengunjung. Salah satunya adalah Changin Perspective atau patung mata biru raksasa yang merupakan karya Wedhar Riyadi dan pernah menjadi ikon Artjog 2017.

Patung tersebut berbentuk bola mata yang cukup besar dan mengambang. Memiliki makna mendalam berupa privasi di zaman media sosial saat ini. Dari patung mata biru ini, Wedhar Riyadi menyampaikan bagi seluruh orang yang memiliki media sosial, bahwa mereka tidak lagi memiliki ruang privasi karena kehadiran media sosial. Itulah mengapa patung ini berbentuk mata-mata yang sangat banyak.

Selain itu, terdapat patung yang juga berbentuk mata namun berwarna merah. Patung mata merah ini menyiratkan makna bahwa teknologi diibaratkan sebagai mata yang terus mengawasi gerak-gerik manusia.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: tumurunmuseum.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x