Menerawang Khazanah Pengobatan Tradisional Jawa di Pegunungan Batu Seribu Sukoharjo

- 2 Maret 2023, 05:42 WIB
Batu Seribu obyek wisata alam di Kabupaten Sukoharjo
Batu Seribu obyek wisata alam di Kabupaten Sukoharjo /Dok SMSolo/

Kemudian menyusul dan menemukan sisa telur bakar. Nyi Lanjar langsung menduga bahwa telur bakar tersebut adalah sisa yang dimakan oleh suaminya. Ia pun memakannya dan reaksinya pun sama. Gatal dan panas. Melihat genangan air. Dia pun menceburkan diri. Ketemu dengan sang suami di alam keabadian.

Mengenang kisah suami istri tersebut di selatan kolam renang dibangun dua makam sebagai representasi makam Ki Gathok dan Nyi Lanjar. Karena memang sebuah diksi kisah sebab tidak ada referensi tertulis yang shahih. Hanya folklor yaitu cerita yang dituturkan dari generasi ke generasi berikutnya.

Namun, itulah hebatnya orang Jawa bahwa kisah yang bersifat folklor atau tutur adalah bagian dari kearifan Jawa untuk nasehat generasi berikutnya. Dalam kisah umbul pacing ada pesan kesetiaan dan kegunaan tumbuhan pacing.

Orang Jawa sudah sejak dulu mengenal tanaman obat. Manjur untuk mengobati berbagai penyakit. Dalam catatan Raffles saat dokter barat sudah mulai banyak di Indonesia.

Ketika Raffles memerintah Pulau Jawa ditemukan hegemoni pengobatan Jawa yang dilakukan oleh para dukun. Karena cukup establish membuat dokter dari barat kewalahan bersaing.

Hingga akhirnya Raffles membuat strategi bias kognitif pada profesi dukun. Dukun diasosiasikan negatif yang bersekutu dengan makhluk halus saat menerapi atau mengobati pasien. Padahal tidak demikian karena dukun sangat paham betul tentang penyakit dan obatnya. Obatnya berasal dari berbagai tumbuhan yang ada disekitarnya. Tumbuhan yang mempunyai khasiat untuk pengobatan.

Tidak ada literasi khusus tentang pengobatan Jawa secara komprehensif. Ini memang kelemahan orang Jawa. Lebih suka bertutur. Tak ditulis. Padahal kapasitas otak terbatas untuk menghafal. Belum lagi lahan terus berkurang untuk memenuhi kebutuhan papan. Ketersediaan tumbuhan obat menjadi menipis. Lengkap sudah deritanya. Pengetahuan tanaman obat kian minim. Lahan untuk menanam tanaman obat makin berkurang.

Baca Juga: Produksi Cabai di Sleman Sampai Bulan Puasa dan Idul Fitri Diperkirakan Sebesar 350 Ton 

Pemerintah Orde Baru pernah menggalakkan program tanaman obat untuk keluarga yang disingkat Toga. Pemerintah Orba membagikan buku kecil yang berisi daftar tanaman obat yang harus ditanam di setiap rumah tangga beserta khasiatnya.

Dari Umbul Pacingan Pegunungan Batu Seribu ada kesadaran baru yang bisa dimunculkan. Orang Jawa itu hebat dalam menapaki kehidupannya. Holistik dan menyeluruh.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Sukoharjokab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x