PORTAL JOGJA – Kehilangan buah hati atau anak tentu merupakan pukulan berat bagi orang tuanya. Namun sering kali kita mendengar, bahwa anak kecil yang meninggal akan menjadi penolong bagi kedua orang tuanya di hari akhir nanti.
Benarkah anak yang meninggal akan menjadi syafaat atau penolong orang tua agar terhindar dari siksa api neraka dan dimasukkan dalam surga?.
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buya Yahya mengatakan, meski kehilangan seorang anak yang belum baligh terasa sangat berat bagi orang tua, namun sebenarnya kejadian tersebut justru memiliki makna yang sangat dalam.
Baca Juga: PT Angkasa Pura Undur Penerbangan Rute Bandara YIA-Singapura, Rencananya Seminggu 3 Kali Penerbangan
“Ujian itu ternyata pengangkatan derajat yang sesungguhnya. Putra putri yang meninggal sebelum baligh itu tempatnya langsung di surga,” kata Buya Yahya seperti diunggah kanal YouTube Al Bahjah TV.
Sepanjang kedua orang tua anak yang meninggal tersebut tetap dalam keimanan, maka Keduanya menurut Buya Yahya akan muli bersama anak. Sehingga Buya Yahya berpesan agar orang tua yang kehilangan anaknya yang belum baligh agar tetap tabah.
“Orang tua yang tabah ketika anaknya meninggal, ia akan dijaga oleh Allah. Karena apa, orang tua harus menyusul anaknya ke surge,” ujar Buya Yahya.
Meski anak yang belum baligh tidak memiliki catatan dosa dan dijamin masuk surga, namun Buya Yahya mengatakan sebaiknya tetap didoakan. Buya Yahya membandingkannya dengan Nabi Muhammad SAW.
“Nabi Muhammad tidak memiliki dosa tetap kita doakan. Nabi Muhammad tidak ada salah, kita doakan. Sebab yang baik bisa ditambah kebaikannya, yang mulia bisa ditambah kemuliaannya,” kata Buya Yahya.