Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal dan Bacaan Niat Puasa, Saah Satunya Dosa-dosanya Diampuni

- 15 April 2022, 19:44 WIB
 Ilustrasi Ramadhan, Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal dan Bacaan Niat Puasa, Saah Satunya Dosa-dosanya Diampuni
Ilustrasi Ramadhan, Manfaat dan Keutamaan Puasa Syawal dan Bacaan Niat Puasa, Saah Satunya Dosa-dosanya Diampuni /PIXABAY/@ciplanay/1426 images

PORTAL JOGJA - Setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, umat muslim bisa melakukan puasa syawal.

Inilah niat puasa Syawal yang bisa umat muslim laksanakan setelah Bulan Ramadhan. Puasa Syawal adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari berturut-turut di bulan Syawal.

Puasa syawal utamanya agar persiapan ibadah di bulan Syawal bisa lebih fokus dan maksimal.

Meski bukan amalan ibadah wajib seperti puasa Ramadan, keutamaan puasa Syawal dapat menyempurnakan puasa Ramadan yang sudah ditunaikan sebulan penuh.

Berikut ini penjelasan waktu membaca niat puasa Syawal lengkap dengan keutamaan yang didapat oleh umat muslim yang melaksanakannya.

Baca Juga: Dua Bulan Menganggur, Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro Yogyakarta Terima Bantuan Sembako

Berikut penjelasan waktu membaca niat puasa Syawal lengkap dengan keutamaan yang didapat oleh umat Muslim yang melaksanakannya.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh." (HR Muslim).

Bila Anda ingin melaksanakan puasa Syawal, bisa mengucapkan niat di malam hari sebelum puasa atau ketika siang hari.

Mengucapkan niat ketika seiang hari hanya diperbolehkan untuk melaksanakan puasa sunnah saja ketika dari pagi hingga siang Anda belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari. Berikut lafalnya:

Baca Juga: Ramalan Shio Anjing, Babi, Kerbau dan Kambing 16 April 2022: Orang Lain Memperhatikan Anda Sangat Produktif

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Berikut merupakan enam keutamaan puasa Syawal bagi umat Muslim yang menjalankannya.

Bisa Anda jadikan pengetahuan ada enam keutamaan puasa Syawal bagi umat Muslim yang menjalankannya.

Keutamaan melaksanakan puasa Syawal baiknya dipelajari dan dimengerti sebelum melaksanakan puasa Sunah ini.

Walaupun puasa Syawal merupakan ibadah sunah, puasa ini dapat menyempurnakan puasa Ramadhan.

Selain itu, bila melaksanakan puasa Syawal, maka akan dianggap seperti menunaikan puasa setahun penuh.

Berikut keutamaan Puasa Syawal:

Baca Juga: Polisi Israel Bentrok dengan Warga Palestina Usai Sholat Subuh, 150 Orang Terluka

- Seperti Puasa setahun penuh

"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)

- Mendekatkan diri kepada Allah

"Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)." Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi." (HR. Muslim).

- Pahala Berlipat

"Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal)." (HR. Ibnu Majah).

- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, badan bertambah fit hingga mencegah gangguan pencernaan

- Menyempurnakan ibadah

"Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan." (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.).***

 

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah