Puasa Ramadhan, Kenali Sejarah, Hukum dan Tujuan Menjalankannya

- 26 Maret 2022, 05:16 WIB
Puasa Ramadhan diwajibkan bagi kaum muslim, kenali sejarah, hukum dan tujuannya.
Puasa Ramadhan diwajibkan bagi kaum muslim, kenali sejarah, hukum dan tujuannya. /rawpixel.com / nattha

PORTAL JOGJA - Bulan Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nantikan datangnya oleh umat Islam di seluruh dunia. Hal itu karena bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan penuh ampuran dari Allah SWT.

Di bulan Ramadhan, umat muslim juga diwajibkan berpuasa. Meskipun puasa Ramadhan baru diperintahkan Allah pada masa Nabi Muhammad saw pada tahun kedua Hijriah, namun sebenarnya puasa sudah dikenalkan oleh nabi sebelumnya.

Salah satunya adalah masa Nabi Daud a.s. yang melaksanakan puasa dengan cara sehari berpuasa dan sehari berbuka atau tidak puasa.

Allah akan memberikan ampunan kepada orang-orang yang bertobat. Allah juga akan memberikan pahala berlipat ganda bagi orang yang melakukan perbuatan baik pada bulan Ramadan.

Baca Juga: Buya Yahya Ingatkan Tradisi Ruwahan Memiliki Makna Agung yang Perlu Dilestarikan

Bulan Ramadan juga dinanti karena pada bulan ini kita diwajibkan perpuasa. Seperti dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183 :

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Berdasarkan ayat tersebut, hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi orang yang beriman. Puasa memiliki tujuan yang mulia, yaitu mengharap menjadi orang yang bertakwa.

Karena dengan takwa inilah kita akan senantiasa hidup lebih hati-hati, baik dalam perkataan dan perbuatan. Orang yang bertakwa selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Baca Juga: Masjid Jantung Chechnya Grozny, Terinspirasi dari Masjid Biru Istanbul dan Simbol Visual Rusia

Dalam Buku Pelajaran Agama Islam Kelas 5 disebutkan, puasa dalam bahasa Arab disebut as-șaum artinya menahan diri dari suatu perbuatan.

Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat dengan syarat-syarat tertentu.

Puasa selain menahan makan dan minum, juga menahan hawa nafsu, perbuatan dan perkataan yang sia-sia, dan perbuatan serta perkataan yang diharamkan oleh Allah Swt.

Jika ditinjau dari segi hukum Islam, ada tiga macam puasa yaitu sebagai berikut.

Puasa Wajib

Puasa wajib harus dilakukan oleh setiap pribadi muslim, yaitu puasa Ramadan, puasa qada, puasa nazar, puasa kafarat.

Baca Juga: 7 Amalan Sunnah Harian yang Selalu Dilakukan Nabi Muhammad SAW , Apa Saja

Puasa Sunah

Puasa sunah apabila dikerjakan, kita akan mendapat pahala, jika ditinggalkan tidak berdosa. Puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), puasa hari Senin dan hari Kamis, puasa ayyamul bidh pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan qamariyah kecuali 13 Zulhijah, merupakan contoh puasa sunnah.

Puasa Haram

Puasa haram adalah puasa yang tidak boleh dilakukan pada hari-hari tertentu, contohnya puasa dua hari raya Idulfitri dan Iduladha, dan puasa pada hari tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah).***  

Editor: Siti Baruni

Sumber: Buku Pendidikan Agama Islam Kelas 5


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah