Buya Yahya Ingatkan Tradisi Ruwahan Memiliki Makna Agung yang Perlu Dilestarikan

- 17 Maret 2022, 10:35 WIB
Buya Yahya menyebut tradisi ruwahan adalah tradisi yang indah dan perlu dilestarikan.
Buya Yahya menyebut tradisi ruwahan adalah tradisi yang indah dan perlu dilestarikan. /tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV/

PORTAL JOGJA - Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Buya Yahya mengatakan, tradisi ruwahan yang ada di masyarakat sejak dulu adalah sebuah tradisi yang memiliki makna yang agung dan perlu dilestarikan.

Di sebagian masyarakat di Indonesia, tradisi ruwahan yang dilakukan pada bulan Sya’ban biasanya berupa memasak sejumlah makanan, kemudiakan dilakukan doa bersama dan membagi-bagikan makanan kepada tetangga maupun kerabat.

“Tradisi di masyarakat kita menjelang Ramadhan, membuat makanan memiliki makna yang besar, makna yang agung,” kata Buya Yahya seperti diunggah kanal YouTube Al-Bahjah TB.

Baca Juga: Masjid Jantung Chechnya Grozny, Terinspirasi dari Masjid Biru Istanbul dan Simbol Visual Rusia

Bagi umat atau masyarakat yang masih hidup, tradisi ruwahan menurut Buya Yahya memiliki makna silaturahim yang kuat. Saling memberi maupun tukar menukar makanan akan mempererat tali silaturahim antar anggota masyarakat.

“Bagi yang hidup, memiliki makna silaturahim, saling memberi, tukar menukar makanan, itu suasana yang indah. Kami masih ingat waktu dulu, bahkan kami masih ingat kok masakan ibu siapa yang paling enak,” ujar Buya Yahya.

“Suasana indah dan jangan dihilangkan. Justru itu muqadimah keakraban sebelum memasuki bulan Ramadhan dan sah-sah saja,” terang Buya Yahya menambahkan

Sementara mengenai doa bagi ditujukan bagi para arwah atau ruh, Buya Yahya memberikan penjelasan bahwa sepanjang doa untuk ruh ditujukan pada orang-orang beriman yang telah meninggal, maka hal itu tidak menyalahi syariat.

Baca Juga: 6 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat, Salah Satunya Mendapat Ampunan Dosa

“Kalau yang dimaksud ruh adalah orang-orang yang beriman mendahului kita, kapan saja kita boleh mendoakan mereka. Kemudian di acara itu (ruwahan), ada doa-doa bagi orang yang sudah meninggal, itu juga sah saja dan bahkan dianjurkan,” kata Buya Yahya.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: YouTube Al - Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x