Kesedihan di Bulan Ramadhan di Negara-Negara Muslim, Dari Covid-19 Hingga Perang dan Krisis Ekonomi

- 14 April 2021, 11:19 WIB
ilustrasi lockdown di berbagai negara Islam di dunia
ilustrasi lockdown di berbagai negara Islam di dunia /Bagus Kurniawan/Bubble Pop/Unsplash

Para pejabat sebagian besar mengaitkan peningkatan itu dengan pelanggaran pembatasan oleh orang-orang Pakistan.

Iran pada hari Sabtu, 10 April 2021 dan memulai lockdown selama 10 hari di tengah lonjakan infeksi yang parah setelah hari libur umum dua minggu untuk Nowruz, Tahun Baru Persia.

Selain terpaan Covid-19, kesulitan ekonomi juga membayang kesedihan bagi berbagai negara, khususnya yang masih dilanda perang.

Baca Juga: PSG, Bayern Munchen, Liverpool, Real Madrid Menemani Sahur di Jadwal Acara TV SCTV Rabu, 14 April 2021

Di Suriah, negara yang terpecah akibat perang saudara ini Abed al-Yassin khawatir dapat makan apa untuk berbuka puasa tahun ini.

“Sangat sulit mendapatkan makanan, bahkan untuk memiliki Fattoush,” ujar al-Yassin. Fattoush adalah sejenis salad yang menjadi makanan pokok pada bulan suci Ramadhan di Suriah.

Al-Yassin telah menghabiskan Ramadhan keduanya di dalam tenda tempat pengungsi dekat perbatasan Turki setelah menjadi korban dari perang saudara di Suriah yang menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi.

“Keinginan utama kami adalah kembali ke rumah kami,” ujar al-Yassin, yang tinggal bersama istrinya, tiga putra dan putrinya di sebuah tenda.

Keluarganya sangat bergantung pada bantuan makanan.

Kondisi krisis ekonomi juga melanda Lebanon yang mengalami kondisi keuangan terburuk dalam sejarah. Hal ini diperburuk dengan pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x