PORTAL JOGJA - Pakta Nasional 1919, salah satu hasil kongres Erzurum yang menghantarkan Turki menjadi Republik Turki.
Dilansir Portaljogja dari buku yang berjudul" Islam dan Sekularisme di Turki Modern " karya H.A. Mukti Ali, tahun 1994, hal 77
Pakta Nasional Turki muncul ke permukaan terjadi setelah Mustafa Kemal pergi ke Anatolia. Dikota ini, Ia berencana pembentukan tentara nasional pasca mendarat di Samsun 19 Juni 1919.
Peristiwa itu, terjadi setelah empat hari pendudukan Yunani di Izmir. Kemudian mengundang delegasi untuk kongres di Erzurum Juli 1919 yang dikenal dengan kongres Erzurum
Pada kongres yang berlangsung 23 Juli 19 Agustus 1919 menghasilkan resolusi Pakta Nasional. Resolusi tersebut yang menekankan tekad rakyatl Turki untuk berjuang untuk kemerdekaan nasional.
Baca Juga: Mustafa Kemal Ataturk: Pendiri Turki yang Hapus Kesultanan dan Kekhalifahan
Sikap Mustafa Kemal seperti ini membuat pemerintahan Sultan Mehmed VI Vahideddin di Instanbul ketakutan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal tersebut.
Mustafa Kemal dipanggil ke ibukota oleh Sultan menjadi ajudan kehormatan kepada sultan untuk beberapa waktu.
Dilansir Portaljogja dari buku berjudul Sejarah Kebudayaan Islam di Turki karya Syafiq.A. Mughni tahun 1996 hal 147. Mustafa Kemal dipercaya mencegah setiap kegiatan anti sultan secara terbuka.
Ia menolak jabatan itu dan memilih menjadi orang sipil dan meneruskan kegiatan politik di Anatolia. Di kota ini Ia mendirikan Asosiasi for the Defence of the right of Eastern Anatolia.
Asosiasi yang bergerak mempertahankan hak masyarakat Anatolia dan Rumelia. Asosiasi inilah menurut Syafiq. A. Mughni sebagai alat perjuangan politik Mustafa Kemal di masa depan.
Pada perkembangan selanjutnya Pakta Nasional yang merupakan hasil konferensi Erzurum akhirnya disetujui anggota parlemen Osmaniyah baru.
Hasil Konfrensi Enzurum salah satu upaya Mustafa Kemal untuk membangun Turki baru dengan nama Republik Turki lewat gerakan nasionalis Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal
Hasil konferensi Erzurum berhasil memberi pengaruh pada pemerintahan Sultan Turki untuk memilih anggota baru di bawah tekanan golongan nasionalis yang sebagian besar terdiri orang-orang Kemalis.
Inilah awal dari sejarah berdirinya Republik Turki yang akhirnya perjanjian Lausanne 24 Juli 1923 ditandatangani, maka Pakta Nasional diakui dunia.
Satu bulan kemudian tepatnya 11 Agustus 1923 anggota Assembly baru memilih Mustafa Kemal sebagai Presiden Turki dan Fethi menjadi Perdana Menteri.
Semenjak itulah negara republik Turki berdiri atas dasar negara dengan ibukota Ankara.***