Perdana Menteri Belanda Mark Rutte Minta Maaf Atas Perbudakan di Masa Kolonial

- 20 Desember 2022, 11:08 WIB
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. /Foto: Reuters

Kantor pers Belanda ANP melaporkan bahwa di Curacao seorang delegasi pemerintah Belanda mengatakan dalam sebuah pidato bahwa Tula, seorang tokoh sejarah yang memimpin pemberontakan budak pada tahun 1795 dan dieksekusi, reputasinya akan dipulihkan. 

Sejarawan memperkirakan pedagang Belanda mengirim lebih dari setengah juta orang Afrika yang diperbudak ke Amerika, sebagian besar ke Brasil dan Karibia. Hal tersebut sama banyaknya dengan orang Asia yang diperbudak di Hindia Timur (Indonesia).

Baca Juga: 8 Merk Sepeda Terbaik Asal Belanda, Salah Satunya Gazelle yang Menjadi Buruan Kolektor Indonesia

Banyak orang Belanda bangga dengan sejarah dan kehebatan angkatan laut negara itu sebagai negara perdagangan. Namun, anak-anak tidak banyak diajari tentang peran dalam perdagangan budak yang dimainkan oleh Perusahaan Hindia Belanda dan Perusahaan Hindia Timur Belanda, yang menjadi sumber utama kekayaan nasional.

Terlepas dari reputasi toleransi Belanda, rasisme adalah masalah yang signifikan. Warga keturunan Antilla, Turki, dan Maroko melaporkan tingkat diskriminasi yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari mereka dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka menghadapi kerugian yang signifikan di tempat kerja dan di pasar perumahan.***

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x