Update Kondisi Warga Ukraina di Tengah Gempuran dan Serangan Rudal Rusia

- 20 Maret 2022, 20:30 WIB
Rusia Terus Menekan Kota Pelabuhan Mariupol
Rusia Terus Menekan Kota Pelabuhan Mariupol /Reuters/Alexander Ermochenko/

PORTAL JOGJA - Serangan Rusia ke Ukraina hingga lebih dari pekan ketiga invasi ini belum mereda. Kota-kota dimbombardir melalui serangan udara baik roket, rudal dan pesawat udara.

Sementara itu pasukan Ukraina terus melakukan perlawanann agar kota-kota tdak jatuh ke tangan Rusia.

Akibatnya warga sipil yang jadi korban dalam konflik Rusia dan Ukraina ini.Warga kekuarangan pasokan bahan makan dan air minum serta listrik. UNHCR mencatat lebih dari 2,5 juta mengungsi ke negara tetangga.

Kini, Rusia menghantam Ukraina dengan rudal jelajah dari Laut Hitam dan Laut Kaspia,serta rudal hipersonik dari wilayah udara Krimea, kata kementerian pertahanan Rusia, Minggu.

Satu di antara kota atau wilayah Ukraina yang mengalami kerusakan parah adalah Mariupol.

Baca Juga: Rudal hipersonik Rusia Hancurkan Gudang Senjata Ukraina, Presiden Vladimir Putin Siap Berunding, Asal?

Ribuan warga Mariupol yang masih bertahan di dalam kota kini dalam kondisi serba kekurangan dan kesulitan baik bahan makanan, air minum dan listrik. Sementara itu serangan udara tentara Rusia belum berhenti.

Mereka mencari sumber makan dan obat-obatan supaya tidak mati kelaparan di tengah puing-puing dan mayat berserakan di jalan adalah suatu keharusan.

Warga sebisa mungkin membungkus mayat-mayat tersebut dengan selimut, mantel, atau penutup yang tersedia di antara puing-puing bangunan setelah dibersihkan

Mereka yang masih hidup berbondong-bondong mengantarkan yang terbunuh ke peristirahatan terakhir, meski hanya bisa dikuburkan di kuburan umum secara massal.

Baca Juga: Pembalap KTM Miguel Oliveira Juara MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika Lombok

Logam bengkok di balkon, pecahan jendela, kayu, logam, dan puing-puing lain yang tercecer di antara gedung-gedung hangus adalah pemandangan di setiap sudut kota.

Sekitar 400.000 orang terjebak di kota pelabuhan strategis Laut Azov itu selama lebih dari dua minggu.

Warga yang tersisa hanya bisa berlindung dari bombardier serangan dengan pasokan pusat listrik, pemanas, dan air yang sengaja diputus Rusia.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat, 18 Maret, pasukannya akan ambil alih kendali di sekitar Mariupol. Dia juga menyatakan pertempuran telah mencapai pusat kota.

Tanpa air mengalir atau pemanas, pengungsi menciptakan tungku supaya bisa memasak makanan apa pun yang dapat mereka temukan di sekitar.

Baca Juga: Informasi Jadwal Vaksin Booster Covid-19 di Wilayah Sleman dan Yogyakarta

Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 19 Maret 2011, juru bicara warga mengatakan tidak ada yang menyangka wilayah Ukraina akan digempur Rusia.

"Dia jadi korban, padahal dia memiliki paspor Rusia dan kewarganegaraan Rusia," kata Alexander, menunjuk ke arah ibu dari istrinya yang sedang terbaring.

Pria berusia 57 tahun itu mengatakan mertuanya lahir pada tahun 1936 dan selamat dari pengepungan Leningrad, pengepungan Nazi selama 900 hari di kota yang kini disebut St Petersburg.

"Dia adalah pekerja terhormat budidaya ikan di Federasi Rusia, tapi jasa itu tak ada artinya," ujarnya lagi.

Baca Juga: Pemberian Sinbiotik Dapat Tingkatkan Status Gizi Anak Stunting

Para pejabat di Mariupol mengatakan, sebanyak kira-kira 2.500 orang telah tewas, sejak pasukan Rusia menyerbu melintasi perbatasan Ukraina 24 Februari lalu.

Gubernur wilayah Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan pada Jumat, 18 Maret, sekitar 35.000 warga telah berhasil meninggalkan kota dalam beberapa hari terakhir.

Juru bicara kemhan Igor Konashenkov mengatakan Rusia telah menyerang infrastruktur militer Ukraina pada Sabtu (19/3) malam dan Minggu pagi.

"Rudal jelajah Kalibr diluncurkan dari perairan Laut Hitam ke pabrik Nizhyn yang memperbaiki kendaraan lapis baja Ukraina yang rusak dalam pertempuran," kata dia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo 21 Maret 2022: Keuangan Lancar Hari Ini, Anda Bisa Belanja untuk Keluarga

Rudal serupa juga ditembakkan dari Laut Kaspia dan rudal hipersonik Kinzhal (Dagger) dari wilayah udara Krimea untuk menghancurkan gudang penyimpanan bahan bakar milik militer Ukraina, kata Konashenkov.

Krimea adalah semenanjung di Ukraina yang dicaplok oleh Rusia pada 2014.

Rusia juga menghantam pusat persiapan militer Ukraina, tempat para petempur asing bergabung dengan pasukan Kiev.

Invasi Rusia di Ukraina telah menewaskan ribuan orang dan mengusir lebih dari tiga juta orang. Ada kekhawatiran perang itu meluas menjadi konflik Rusia dan Amerika Serikat, dua negara nuklir terbesar di dunia.

Beberapa rudal Rusia menghantam hanggar perbaikan pesawat di kota Lviv, Ukraina barat pada Jumat pagi, menghancurkan bangunannya, kata wali kota Andriy Sadovy.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius 21 Maret 2022: Tahan Godaan dan Cobalah Rileks Hari Ini

Hanggar itu tidak difungsikan dan tidak ada korban jiwa dari serangan itu, katanya.

Secara terpisah, militer Ukraina mengatakan hanggar itu dihantam oleh rudal jelajah yang diluncurkan dari arah Laut Hitam.

Jenis rudal itu kemungkinan Kh-555, kata militer, yang diluncurkan dari pengebom strategis berat.

Rudal serupa menghantam pangkalan militer Yavoriv di Ukraina barat pada Minggu.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Channel News Asia Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x