PBB Menyebut Lebih dari 700 Warga Sipil Tewas di Ukraina Sejak Invasi Rusia

- 18 Maret 2022, 14:11 WIB
Ilustrasi perang - PBB menyebut lebih dari 700 warga sipil Ukraine tewas sejak invasi Rusia
Ilustrasi perang - PBB menyebut lebih dari 700 warga sipil Ukraine tewas sejak invasi Rusia /Pixabay/@Alexas_Fotos/

PORTAL JOGJA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut lebih dari 700 warga sipil termasuk 52 anak-anak tewas di Ukraina sejak Rusia melakukan invasi tiga minggu lalu.

Bahkan disinyalir jumlah tersebut kemungkinan jauh lebih tinggi kata kepala urusan politik PBB Rosemary DiCarlo kepada Dewan Keamanan pada Kamis 17 Maret 2022.

"Sebagian besar korban ini disebabkan oleh penggunaan senjata peledak di daerah berpenduduk dengan daerah dampak yang luas. Ratusan bangunan tempat tinggal telah rusak atau hancur, seperti juga rumah sakit dan sekolah," kata DiCarlo seperti dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Mendorong Uni Eropa Terbitkan Paket Sanksi Keempat

DiCarlo mengatakan kepada 15 anggota dewan bahwa badan hak asasi manusia PBB telah mencatat 726 kematian, termasuk 52 anak-anak, dan 1.174 orang terluka, termasuk 63 anak-anak, antara 24 Februari dan 15 Maret.

Dalam hal ini DiCarlo tidak merinci siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

"Besarnya korban sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Ukraina tidak dapat disangkal. Ini menuntut penyelidikan dan pertanggungjawaban yang menyeluruh," katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia telah memverifikasi 43 serangan terhadap layanan kesehatan di Ukraina yang telah menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk petugas kesehatan, kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada Dewan Keamanan.

"Dalam konflik apa pun, serangan terhadap layanan kesehatan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional," kata Tedros kepada dewan, tanpa menyebutkan siapa yang harus bertanggungjawab.

Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Moskow menyerang warga sipil. Rusia menyebut tindakan militernya di Ukraina sebagai "operasi khusus" dan membantah menyerang warga sipil, dengan mengatakan pihaknya menargetkan infrastruktur militer Ukraina.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x