Network
PORTAL JOGJA - Konflik Rusia dengan Ukraina belum ada tanda-tanda berakhir hingga hari ini Minggu 13 Maret 2022. Sementara itu pergerakan pasukan Moskow mulai melambat dan terhambat untuk jalr darat.
Rusia masih melancarkan serang udara menggunakan rudal dan roket ke berbagai kota seperti Mariupol. Akibatnya proses evakuasi warga sipil melalui jalur koridor kemanusiaan terhambat.
Empat pejabat Amerika Serikat mengungkap bahwa Rusia merekrut warga Suriah yang berpengalaman perang untuk membantu pasukan Moskow melawan Ukraina demi merebut Kyiv.
Kombatan asal Suriah yang merupakan warga Suriah itu sudah terbukti punya kemampuan bertempur.
Baca Juga: Evakuasi Warga Sipil Ukraina Terhambat, Rusia Masih Lancarkan Serangan Udara
Para pejabat itu membeberkan pergerakan Rusia tersebut kepada The Wall Street Journal (WSJ) berdasarkan laporan tim asesmen AS yang sudah beroperasi di Suriah sejak 2015.
Selain itu seruan semacam itu telah dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat, 11 Maret 2022.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan sekitar 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah siap dikerahkan.
Merujuk pada laporan itu, Rusia merekrut kombatan dari Suriah. Mereka berharap, keahlian para warga Suriah itu dalam perang kota dapat membantu pasukan Rusia merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
