PORTAL JOGJA - Konflik Rusia dengan Ukraina mulai ada gencatan senjata antara kedua belah pihak. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan warga sipil keluar dari wilayah pertempuran.
Adanya gencatan senjata membuat Rusia menghentikan serangan udr menggunakan roket dan rudal serta pergerakan tentara di darat.
Hingga saat ini sudah lebih dari 1,2 juta warga Ukraina yang mengungsi dari berbagai wilayah. Mereka sebagian besar menuju Plandia, Rumania, Hungaria dan sebagian kecil ke Moldova.
Namun dalam perundingan yang menghasilkan adanya gencatan senjat, Rusia mengnginkan pembukaan untuk koridor kemanusiaan melalui Rusia dan Belarus. Namun hal itu ditolak Ukraina yang ingin lewat jalur lain.
Pergerakan pasukan militer Rusia menuju ibu kota Kiev di Ukraina dilaporkan terhenti sejenak. Pejabat pertahanan senior Amerika Serikat (AS) menyebut pasukan Rusia terhambat oleh perlawanan sengit dari militer Ukraina, juga karena kekurangan bahan bakar dan pasokan makanan.
"Mengapa mobilitas pasukan Rusia lambat. Kami pikir beberapa di antaranya berkaitan dengan keberlanjutan mereka dan logistik," ungkap pejabat senior Pertahanan Amerika Serikat.
"Dan kami juga berpikir bahwa secara umum... pasukan Rusia sendiri sedang melakukan re-group dan berpikir ulang dan berusaha menyesuaikan diri dengan tantangan yang mereka hadapi," sebut pejabat pertahanan senior AS tersebut.
Konvoi militer besar-besaran Rusia di utara Kiev hampir tidak bergerak. Namun AS masih meyakini bahwa pasukan Rusia tetap berniat mengepung dan merebut Kiev, dengan taktik pengepungan jika diperlukan.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 : Persebaya vs Persik Kediri dan Persija vs Borneo FC, Indosiar Kamis 10 Maret 2022