Varian Baru Covid-19 Omicron Kemungkinan Lebih Menular Daripada Varian Delta

- 27 November 2021, 20:36 WIB
Ilustrasi Covid-19.* Omicron merupakan varian baru Covid -19 yang dinamai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang muncul di Afrika Selatan.
Ilustrasi Covid-19.* Omicron merupakan varian baru Covid -19 yang dinamai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang muncul di Afrika Selatan. /Pixabay/fernandozhiminaicela

PORTAL JOGJA - Omicron yang merupakan varian baru dari Covid-19 kemungkinan  500 persen lebih menular daripada varian Delta, kata seorang ahli epidemiologi terkemuka.

Seperti dilansir dari Newsweek varian baru ini diperkirakan memiliki 32 mutasi pada protein spike-nya dan dikhawatirkan dapat memotong vaksin dan kekebalan yang didapat dari infeksi sebelumnya.

Varian Omicron pertama kali muncul di Afrika bagian selatan, dan telah terdeteksi di Belgia, Afrika Selatan, Hong Kong dan Israel.

Baca Juga: WHO Peringatkan Negara-Negara di Dunia Waspadai Varian Omicron, Sarankan Pembatasan Penerbangan

Sejumlah ilmuwan menggambarkan varian ini sebagai yang terburuk yang pernah dilihat sejauh ini dan para ilmuwan khawatir tentang penyebarannya.

Dr Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi dan senior di Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), melalui cuitannya pada hari Jumat yang menunjukkan potensi keunggulan kompetitif dari varian baru jika dibandingkan dengan varian yang lebih lama.

Pada hari Jumat 26 November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengganti nama strain B.1.1.529 menjadi varian Omicron Covid menggunakan sistem penamaan alfabet Yunani dan mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian."

"Ya Tuhan varian baru #B11259 [B.1.1.529] yang mungkin 500% lebih menular secara kompetitif adalah statistik yang paling mengejutkan," tulis Feigl-Ding melalui akun twitternya.

Ia juga memberikan gambar grafik yang dimaksudkan untuk menunjukkan keunggulan kompetitif dari strain yang berbeda.

"Lonjakan #B11259 yang menggusur Delta sekarang telah menyebabkan gelombang kejut di seluruh dunia. Ini benar-benar buruk. Tidak hanya itu, varian #C12 sebelumnya juga tampaknya tumbuh perlahan dan menggusur Delta juga di Afrika Selatan," tambahnya.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x