AstraZeneca Menemukan Risiko Kecil Pembekuan Darah Setelah Dosis Pertama Diberikan

- 28 Juli 2021, 19:41 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca
Ilustrasi vaksin AstraZeneca /Paul_McManus/Pixabay/

PORTAL JOGJA - Vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki risiko yang sangat kecil terkait pembekuan darah dengan trombosit rendah setelah dosis pertama diberikan, dan tidak ada risiko tambahan setelah dosis kedua.

AstraZeneca (AZN.L) menyampaikan bahwa studi yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet, menemukan bahwa perkiraan tingkat trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS) setelah dosis pertama adalah 8,1 per juta pada mereka yang diinokulasi.

“Setelah dosis kedua vaksin, bermerek Vaxzevria dan ditemukan oleh Universitas Oxford, tingkatnya adalah 2,3 per juta, sebanding dengan yang terlihat pada orang yang tidak divaksinasi,” perusahaan Anglo-Swedia menambahkan.

Baca Juga: 500 Bendera Putih Dikibarkan, Pelaku UMKM di Kota Padang: Kondisi Sedang Tidak Baik-baik Saja

Dilansir dari Reuters, suntikan AstraZeneca telah menghadapi beberapa kemunduran, termasuk penundaan produksi, dan kasus langka efek samping yang parah, termasuk TTS, yang menyebabkan beberapa negara membatasi atau menghentikan penggunaan vaksin.

Regulator obat-obatan Uni Eropa (UE) telah menyelidiki kasus-kasus TTS sejak Maret dan telah menemukan kemungkinan kaitan dengan Vaxzevria, dan dengan suntikan Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson (JNJ.N).

Namun, ia menyatakan bahwa manfaat keseluruhan dari kedua vaksin lebih besar daripada risiko apa pun yang ditimbulkannya.

“Rabu, 28 Juli 2021, hasil evaluasi kasus yang dilaporkan pada 30 April yang terjadi dalam 14 hari yakni setelah menerima dosis pertama atau kedua, menggunakan database keamanan global AstraZeneca,” katanya.

Fokus publik telah tinggi pada vaksin karena telah dipuji sebagai senjata terbaik dunia untuk melawan pandemi karena murah dan mudah diangkut.

Studi tersebut mengatakan bahwa keterbatasan analisis termasuk ketergantungan pada data yang disediakan oleh penyedia layanan kesehatan dan mereka yang divaksinasi dapat menyebabkan pelaporan kasus yang berkurang.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x