Gelombang Panas Kanada Hingga 49,5C, Akibatkan Puluhan Orang Meninggal

- 30 Juni 2021, 16:28 WIB
Ilustrasi cuaca .
Ilustrasi cuaca . /Portal Jogja/Siti Baruni

PORTAL JOGJA – Gelombang panas yang melanda wilayah Kanada Barat beberapa hari terakhir merenggut puluhan nyawa. Bahkan puluhan orang di Vancouver dikabarkan meninggal saat suhu udara di Desa Lytton mencapai 49,5C.

Dilansir dari Evening Standard, pada Selasa 29 Juni 2021 cuaca panas terik melanda dari Oregon di Barat Laut Amerika Serikat ke provinsi British Columbia (BC) di Kanada dan tercatat mencpai 121F atau 49,5C. Suhu terpanas ini melanda Lytton yang berada di 155 km Timur Laut Vancouver.

Polisi mengatakan, hal itu diyakini telah menyebabkan kematian 65 orang di Vancouver. Sementara di pinggiran Burnaby setidaknya terjadi 34 kematian mendadak, dengan 38 tercatat di daerah Surrey.

Baca Juga: Australia Memperpanjang Lockdown Covid-19 Untuk Menekan Kasus Baru Muncul

Dalam rentang waktu empat hari mulai Jum’at hingga Senin lalu, setidaknya 233 orang meninggal. Para pejabat mengatakan jumlah itu diperkirakan akan meningkat karena lebih banyak laporan diajukan.

"Sejak awal gelombang panas akhir pekan lalu, Layanan Koroner BC telah mengalami peningkatan kasus kematian signifikan di mana diduga panas ekstrem telah berkontribusi," kata Layanan Koroner BC.

Menyikapi cuaca yang ekstrem, British Columbia menutup sekolah dan universitas pada hari Senin karena suhu melonjak.

Baca Juga: Ditolak Palestina, Israel akan Musnahkan 800 Ribu Dosis Vaksin Covid-19

Kanada dikenal luas karena musim dingin dan saljunya yang brutal daripada panasnya. Sebelum akhir pekan, suhu tertinggi dalam sejarah adalah 45°C. Suhu terpanas itu terjadi di Saskatchewan pada tahun 1937.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Evening Standard


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah