Menteri Dalam Negeri Malaysia, Hamzah Zainudin menyatakan akibat dari lockdown total ini ada penurunan sekitar 70 persen dari pengguna jalan raya.
Malaysia menyatakan hanya bisnis penting, seperti supermarket dan klinik medis, yang diizinkan untuk buka dalam fase pertama lockdown total yang berlaku selama 14 hari dan diperkirakan berakhir tanggal 14 Juni ini.
Pusat perbelanjaan dan sebagian besar instansi pendidikan diharuskan untuk ditutup.
Hanya dua orang yang diperbolehkan keluar rumah untuk membeli kebutuhan pokok atau mencari layanan medis.
Pergerakan mereka juga hanya diperbolehkan maksimal pada radius 10 km dari lokasi tempat tinggal mereka.
Lockdown total yang dilakukan pemerintah dinilai dilakukan terlambat bagi sebagian masyarakat.
“Bagi saya, lockdown seharusnya dilakukan selama Ramadhan ketika kasusnya lebih sedikit dan orang tidak banyak bergerak,” ujar Azril Maridzuan, seorang manajer bank.
“Saya kira meski dengan aturan lockdown baru, bandara tetap buka sehingga masih ada potensi penyebaran covid-19,” ujar Siti seorang petugas pengantaran.
Kasus covid-19 yang terjadi di Malaysia kali ini dinilai lebih parah daripada yang sebelumnya.