PORTAL JOGJA - Menteri luar negeri Arab Saudi mengutuk pelanggaran keras yang dilakukan Israel atas hak-hak Palestina dan meminta masyarakat internasional untuk bertindak segera, guna mengakhiri operasi militer mematikan di Jalur Gaza.
Seperti dilansir dari Al Jazeera, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud membuat pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Minggu di awal pertemuan virtual darurat dari 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) setelah seminggu pemboman hebat Israel di Gaza.
Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara di wilayah Palestina setelah pejuang Hamas di Gaza menembakkan roket ke wilayahnya. Sementara tindakan Hamas datang sebagai tanggapan atas tindakan keras Israel kepada warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh pasukan Israel.
Menteri Faisal bin Farhan Al Saud mengutuk apa yang dia sebut sebagai pelanggaran terhadap kesucian situs suci Islam dan penggusuran "paksa" warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur.
Israel menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1967 dan mencaploknya pada tahun 1980 dan sejak itu membangun pemukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional untuk orang Yahudi.
Palestina menuduh Israel melakukan pembersihan etnis untuk mencapai perubahan demografis.
Al Saud meminta komunitas internasional untuk menjalankan tanggung jawabnya untuk mengakhiri "eskalasi berbahaya" ini, untuk bertindak segera untuk menghentikan operasi militer dan untuk menghidupkan kembali negosiasi perdamaian berdasarkan solusi dua negara.
Turut berbicara pada awal pertemuan OKI tersebut, Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki dari Otoritas Palestina, yang mengelola Tepi Barat yang diduduki Israel, mengecam apa yang dia sebut sebagai "serangan pengecut" Israel.
“Kebangkitan rakyat Palestina telah memperjelas bahwa Yerusalem adalah garis merah, rakyat kami tidak akan kelelahan oleh mesin pembunuh Israel”,kata Malki.