Selama masa pandemi Covid-19 Masjidil Haram dapat menampung hingga 50.000 jamaah dan 100.000 jamaah setiap hari.
Semua jamaah, termasuk dari luar negeri diperbolehkan untuk masuk dan beribadah dengan catatan telah menerima vaksin yang ditentukan pemerintah Saudi dan juga menggunakan aplikasi Eatmarna dan aplikasi Tawakkalna untuk memesan tempat di Masjid.
“Keputusan kerajaan menyatakan bahwa semua yang ingin memasuki Masjidil Haram harus menerima vaksin Covid-19. Pengunjung dan peziarah yang datang dari luar negeri harus memiliki sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka telah divaksinasi,” ujar Al-Maddah.
Bila jamaah tidak memesan tempat sendiri, maka kemudahan didapat bila mereka menginap di hotel manapun yang menghadap ke Masjidil Haram dan area pusat. Hotel sekarang dapat membantu individu dengan pemesanan kamar untuk mengajukan umrah selama masa tinggal mereka.
Para jamaah yang tertarik dengan layanan ini dapat memulai prosesnya dengan melakukan reservasi di hotel, yang kemudian dapat membantu tamu memesan tempat dalam kapasitas yang telah ditentukan di Masjidil Haram.
Terdapat koordinasi tingkat tinggi antara Kementerian Haji dan Umrah dan Kementerian Kesehatan serta penyedia layanan dan keamanan, yaitu Otoritas Transportasi Umum, Komisi Kerajaan Kota Makkah dan Tempat-tempat Suci, dan Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah.
Ada standar dan protokol terpadu untuk transportasi. Ini termasuk peziarah yang bepergian antar kota atau di dalam kota atau akomodasi untuk peziarah yang perlu dikarantina setelah pengujian.
Banyaknya peminat untuk melakukan Umrah Ramadhan, shalat tarawih dan shalat malam di Masjidil Haram membuat pengurus masjid memberlakukan keamanan yang ketat sehingga jarak aman dapat terlaksana.