Banyak Dikritik, Pemerintah India Minta Twitter Hapus Cuitan Tentang Buruknya Penanganan Covid-19 di India

- 26 April 2021, 15:20 WIB
ilustrasi Twitter dan media sosial lainnya yang menjadi sasaran sensor oleh pemerintah India terkait info mengenai Covid-19  yang dianggap buruk/Adem AY/Unsplash
ilustrasi Twitter dan media sosial lainnya yang menjadi sasaran sensor oleh pemerintah India terkait info mengenai Covid-19 yang dianggap buruk/Adem AY/Unsplash /

PORTAL JOGJA - Pemerintah India meminta platform Twitter untuk menghapus cuitan yang mengkritik penanganan Covid-19 di India.

Permintaan tersebut diwujudkan dalam sebuah perintah darurat yang akhirnya dituruti oleh pihak Twitter.

Dalam permintaan hukum dari Pemerintah India tertanggal 23 April 2021, sekitar 21 cuitan disebutkan dan diminta untuk dihapus dari platform Twitter.

Baca Juga: Pagebluk Covid-19 Belum Berakhir, India Kembali Pecahkan Rekor Kasus Baru dan Kematian Akibat Covid-19

Pemerintahan Perdana Menteri Modi ini meminta media sosial Twitter untuk menghapus cuitan dari beberapa legislator lokal karena mengkritik parahnya penanganan kasus Covid-19 di India.

Tidak heran karena tingkat penularan dan angka kematian harian di India terus meningkat dan bahkan membuat antrian dalam krematorium yang tidak dapat menampung mayat yang ada.

Menurut juru bicara perusahaan Twitter pada Sabtu, 24 April, beberapa cuitan telah ditahan atas permintaan Pemerintah India, seperti yang ditulis Reuters dan dikutip Portaljogja.com

Baca Juga: Gitaris Rolling Stones Ronnie Wood Kembali Melawan Kanker Di Masa Lockdown

Pemerintah membuat perintah darurat untuk menyensor cuitan, ungkap Twitter di database Lumen, sebuah proyek Universitas Harvard.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x