Kasus Perdana Mutasi Virus Covid-19 India Ditemukan di Australia, Gubernur Australia Barat Marah

- 25 April 2021, 16:27 WIB
Ilustrasi rekomendasi larangan bepergian terkait pandemi Covid-19/Erik Odiin/Unspalsh
Ilustrasi rekomendasi larangan bepergian terkait pandemi Covid-19/Erik Odiin/Unspalsh /

Hasilnya, pemerintah berhasil melacak total 359 kontak dekat dan kasual dari kasus yang dikonfirmasi.

Dari 303 kontak dekat, 73 orang memberikan hasil negatif. Dari 56 kontak biasa, 13 mengembalikan hasil negatif. Sisanya belum didapatkan hasil resmi.

Australia Barat telah melaporkan tidak ada kasus penularan baru pada hari kedua lockdown di wilayah Perth dan Peel.

Namun satu kasus Covid-19 baru terdeteksi dari karantina yang diwajibkan bagi semua orang yang datang ke Australia. “Mereka adalah penduduk yang kembali dari India,” ujar McGowan.

Akibatnya, lockdown di negara bagian Australia Barat yang seharusnya berakhir akan diperpanjang.

“Orang harus terbiasa dengan prospek bahwa akan ada beberapa tindakan lebih lanjut yang berlanjut setelah hari Senin,” ujar McGowan.

Sebelumnya pada Minggu pagi, 25 April 2021, menteri pertahanan Australia, Peter Dutton mengatakan pemerintah Australia Barat telah membuat kesalahan dengan menggunakan hotel Mercure Perth dan menjadikannya tempat karantina dan menjadikannya tempat wabah terbaru berasal.

Dalam konferensi pers hari Minggu sore, McGowan menolak untuk disalahkan.

“Agak aneh bagi mereka untuk menyalahkan kami ketika kami melakukan pekerjaan [karantina] mereka,” ujarnya.

Mark McGowan mengatakan pemerintah federal tidak boleh membiarkan penduduk Australia melakukan perjalanan ke negara-negara yang terinfeksi Covid-19 dan kemudian kembali ke Australia yang dapat membawa virus baru bersama mereka.***

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah