Kasus Perdana Mutasi Virus Covid-19 India Ditemukan di Australia, Gubernur Australia Barat Marah

- 25 April 2021, 16:27 WIB
Ilustrasi rekomendasi larangan bepergian terkait pandemi Covid-19/Erik Odiin/Unspalsh
Ilustrasi rekomendasi larangan bepergian terkait pandemi Covid-19/Erik Odiin/Unspalsh /

PORTAL JOGJA - Gubernur Australia Barat, Mark McGowan marah ketika banyak warganya yang masih bepergian ketika Australia melaksanakan lockdown akibat meningkatnya kasus Covid-19 di dunia.

McGowan mengumumkan tidak ada kasus Covid-19 baru yang ditularkan secara lokal tetapi mengatakan ada satu kasus tambahan yang terdeteksi saat melakukan karantina hotel. “Mereka adalah penduduk Australia yang kembali dari India,” ujar gubernur Australia Barat ini.

Seorang pria terdeteksi terinfeksi Covid-19 terbaru yang berasal dari India. Pria tersebut merupakan kasus pertama dari klaster Covid-19 India di Australia.

Sebelumnya, pria tersebut dinyatakan telah melakukan perjalanan ke India untuk melakukan pesta pernikahan dan kini kembali ke karantina di Hotel Mercure Perth.

Pasangannya kemudian dinyatakan positif. Begitu pula pria lainnya yang berusia 54 tahun dan lokasi kamar hotelnya berdekatan.

McGowan pada hari Minggu, 25 April 2021 mengatakan beberapa warga Australia telah diizinkan pergi ke luar negeri menghadiri pesta pernikahan atau pertemuan atletik atau pemakaman.

“Ketika seseorang mengatakan mereka akan pergi ke pemakaman, pemerintah persemakmuran hanya mempercayai mereka dan membiarkan mereka pergi,” ujar McGowan menyesalkan.

“Jika orang ingin pergi ke luar negeri ke negara-negara yang terinfeksi Covid-19 di tengah pandemi, saya tidak mengerti mengapa hal itu harus diizinkan,” ujar McGowan seperti ditulis The Guardian dan dikutip Portaljogja.com.

Negara bagian Australia Barat melakukan 11.859 tes dalam 24 jam terakhir dan memvaksinasi 316 orang pada hari Sabtu, 24 April 2021.

Hasilnya, pemerintah berhasil melacak total 359 kontak dekat dan kasual dari kasus yang dikonfirmasi.

Dari 303 kontak dekat, 73 orang memberikan hasil negatif. Dari 56 kontak biasa, 13 mengembalikan hasil negatif. Sisanya belum didapatkan hasil resmi.

Australia Barat telah melaporkan tidak ada kasus penularan baru pada hari kedua lockdown di wilayah Perth dan Peel.

Namun satu kasus Covid-19 baru terdeteksi dari karantina yang diwajibkan bagi semua orang yang datang ke Australia. “Mereka adalah penduduk yang kembali dari India,” ujar McGowan.

Akibatnya, lockdown di negara bagian Australia Barat yang seharusnya berakhir akan diperpanjang.

“Orang harus terbiasa dengan prospek bahwa akan ada beberapa tindakan lebih lanjut yang berlanjut setelah hari Senin,” ujar McGowan.

Sebelumnya pada Minggu pagi, 25 April 2021, menteri pertahanan Australia, Peter Dutton mengatakan pemerintah Australia Barat telah membuat kesalahan dengan menggunakan hotel Mercure Perth dan menjadikannya tempat karantina dan menjadikannya tempat wabah terbaru berasal.

Dalam konferensi pers hari Minggu sore, McGowan menolak untuk disalahkan.

“Agak aneh bagi mereka untuk menyalahkan kami ketika kami melakukan pekerjaan [karantina] mereka,” ujarnya.

Mark McGowan mengatakan pemerintah federal tidak boleh membiarkan penduduk Australia melakukan perjalanan ke negara-negara yang terinfeksi Covid-19 dan kemudian kembali ke Australia yang dapat membawa virus baru bersama mereka.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah