Jurnalis di India Meninggal Karena Covid-19 Saat Berbalas Cuitan Twitter, 18 Jam Tanpa Pertolongan Medis

- 21 April 2021, 13:21 WIB
Krematorium di India beroperasi maksimal sebab lonjakan korban meninggal Covid-19 terjadi di India
Krematorium di India beroperasi maksimal sebab lonjakan korban meninggal Covid-19 terjadi di India /REUTERS/Francis Mascarenhas

Dalam satu menit, pukul 14.02, Shalabh Mani Tripathi, yang merupakan penasihat kepala menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath, membalas cuitan tersebut dengan berkata, "Berikan rincian lengkap" silakan. Sebagai tanggapan, jurnalis lepas dalam sebuah cuitan pada pukul 14.36 membagikan semua detail kesehatannya.

Jurnalis ini lalu kembali menanyakan pada pukul 15.15 menanyakan kapan bantuan akan tiba. Sebagai balasan atas tweet Mr Tripathi, ia men-tweet pada pukul 15.17, gambar tangannya dengan perangkat yang menunjukkan tingkat oksigen rendah 31 serta tingkat oksigen dalam darah di bawah 94 (dari 100).

Beberapa pengguna media sosial memintanya untuk menjaga kepercayaan pada pemerintah negara bagian sementara yang lain meyakinkannya bahwa bantuan akan segera tiba. Untuk ini, wartawan menanggapi pada pukul 15.30 pada hari Sabtu bahwa penjaga keamanan di sebuah rumah sakit di Balrampur tidak mengizinkannya masuk.

Pada pukul 16.21, putranya Harshit Srivastava menulis dalam sebuah tweet bahwa ayahnya telah meninggal, sambil mengungkapkan kemarahan pada kenyataan bahwa bantuan yang dijanjikan tidak pernah terwujud.

Putranya mengatakan kepada The Print bahwa tiga rumah sakit menolak untuk memberikan tempat tidur kepada ayahnya, dengan salah satu dari mereka meminta surat dari seorang perwira senior untuk masuk, dan akhirnya ayahnya meninggal tanpa mendapatkan perawatan medis.

Sebagai informasi, Uttar Pradesh adalah salah satu negara bagian yang terkena dampak terburuk dari gelombang kedua Covid-19 di India. Banyak warga mengeluh di media sosial bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan tes Covid-19 mereka, mendapatkan obat-obatan, mendapatkan oksigen atau obat-obatan kritis lainnya dan bahwa mereka tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit. ***

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: independent.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x