PORTAL JOGJA - Pakar luar angkasa memprediksi bakal adanya tabrakan asteroid dengan bumi. Imbas dari tabrakan tersebut bisa membuat pengungsian besar-besaran penduduk di dunia terutama Eropa dan Amerika Serikat (AS) ke Asia, Timur Tengah hingga wilayah Pasifik.
Para pakar melalui teleskopnya telah melihat asteroid dengan ukuran berkisar 35 hingga 700 meter sedang menuju ke Bumi. Salah satu prediksinya bakal terjadi tabrakan asteroid di angkasa raya. Hal ini bisa menjadi ancaman serius dan bisa menimbulkan suatu krisis.
Melansir dari Daily Star, Planetary Defense Conference akan diselenggarakan di Wina pada 26-30 April 2021.
Baca Juga: Meilia Lau, Ibunda Felicia Tissue Sebut Hidup Seperti Lift, Pesan Untuk Siapa?
Para pakar luar angkasa berkumpul untuk menyusun rencana demi berjaga-jaga. Para ahli memperingatkan persiapan tidak hanya ditujukan untuk dampak awal, tetapi juga dampak krisis hak asasi manusia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Semarangku.com dalam artikel berjudul "Asteroid 35 hingga 700 Meter Menuju ke Bumi, Bisa Picu Orang Amerika dan Eropa Mengungsi ke Asia" pada 18 April 2021.
Konferensi ini juga akan jadi momentum latihan 2021 PDC Hypothetical Asteroid Impact Scenario (Skenario Dampak Asteroid Hipotesis PDC 2021).
Dalam skenario ini, disebutkan asteroid akan ditemukan pada 21 April dan sistem pemantauan dampak akan mengidentifikasi 20 Oktober 2021 sebagai tanggal dampak potensial.
Artinya, bumi hanya memiliki waktu 6 bulan untuk membuat rencana. Para pakar berkumpul untuk membahas rencana darurat jika asteroid tersebut menabrak Bumi.
Pada awalnya, kemungkinan asteroid 2021 PDC benar-benar menabrak bumi hanya satu dari 2.500 dalam hipotesis. Namun, setelah seminggu, ilmuwan menghentikan pengamatan karena silau langit dari bulan purnama.
Saat pengamatan dilanjutkan, situasinya jadi jauh lebih serius. Asteroid berukuran sekitar 35 meter dan 700 meter sedang bergerak menuju bumi.
Mengapa menyebabkan adanya migrasi penduduk bumi dari Eropa dan Amerika karena para pakar memprediksi sebagian besar wilayah Asia, Indonesia, dan Pasifik berada di luar zona hantaman.
Baca Juga: Raisa Ungkap Wajah Sang Anak, Katanya: Dia Mirip Hamish Sih
Hal itu bisa menyebabkan krisis pengungsian secara besar-besaran yang membuat orang Amerika dan Eropa mengungungsi ke Asia.
Para pakar luar angkasa akan bergulat dengan apa yang harus dilakukan jika asteroid itu benar-benar menghantam Bumi.
Mereka mengatakan bahwa pada tanggal 20 Oktober 2021, sistem akan mengidentifikasi asteroid itu sebagai dampak potensial.
Menurut para pakar bahaya utama dari hantaman asteroid itu adalah gelombang kejut yang mungkin mencapai tingkat tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Apple Patenkan Fitur Baru Untuk Hadapi Kesalahan Ketik, Lebih Canggih Daripada Fitur Auto-correct
“Ukuran area kerusakan akibat hantaman asteroid itu dapat berkisar beberapa kilometer hingga ratusan kilometer,” katanya.
Tak hanya kerusakan secara langsung saja, tapi juga efek jangka panjang dari berbagai krisis yang ditimbulkannya jika kita tidak siap.
“Dampak yang ditimbulkannya pada kota padat penduduk dapat menyebabkan jutaan kematian dan jika itu menghantam lautan dapat menyebabkan gelombang besar di garis pantai,” ucap para pakar luar angkasa.
Asteroid ini akan menyebabkan kerusakan dan kematian yang meluas, sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan dan pengungsi yang tak tertandingi di seluruh negara.
Baca Juga: Iran Identifikasi Pelaku Dibalik Pernyerangan di Pembangkit Nuklir Natanz. Pelaku Melarikan Diri!
Dr Bruce Betts salah satu pakar luar angkasa, mengatakan bahwa dampak asteroid ini jika tidak bisa dihindari, maka akan terjadi krisis pengungsi yang sangat besar.
Dikatakannya, warga negara yang kaya mungkin tidak akan banyak mengalami kesulitan untuk pergi ke seluruh dunia.
Ada kabar bahwa Selandia baru diduga telah mendirikan ‘bunker hari kiamat’ dan sekarang menjadi incaran bagi milyarder seperti Peter Thiel.
Namun, kebanyakan orang tidak memiliki sarana untuk pindah ke lokasi lain dengan uang mereka sendiri.
Hal ini akan menjadi tekanan yang besar bagi dunia, jika asteroid seukuran 35 hingga 700 meter ini benar-benar menghantam Bumi.***(Ari Rahmawan/Semarangku)