Samia Saluhu Hassan yang telah menjadi wakil presiden sejak 2015, pada Jumat mendesak rakyat negara itu untuk bersatu dan menghindari menuding setelah kematian John Magufuli, pendahulunya yang meragukan Covid-19.
Dalam pelantikan tersebut, Samia tak lupa meminta agar warganya bisa bersatu dan berhenti untuk saling menyalahkan atas kematian presiden sebelumnya yang skeptis terhadap Covid-19.
Dalam pidatonya Samia menyampaikan sebuah pidato persuasif.
"Ini bukan waktunya untuk menuduh, tapi ini adalah waktu untuk berpegangan tangan dan bergerak maju bersama," katanya.
"Inilah saatnya mengubur perbedaan kita, dan menjadi satu bangsa," ucap Sami.
Hal tersebut disampaikan oleh Samia usai penduduk Tanzania terpolarisasi saat masa kepemimpinan John Magufuli. Pernyataan tersebut muncul agar menghilangkan suasana ketidakpastian nasional yang berkembang setelah Magufuli, yang dikritik oleh lawannya sebagai tokoh yang memecah belah dan otoriter, menghilang dari pandangan publik selama 18 hari sebelum kematiannya diumumkan.
Ketidakhadirannya dari kehidupan nasional menimbulkan spekulasi bahwa dia sakit kritis akibat Covid-19.