Putera Mahkota Dituduh Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi, Pemerintah Arab Saudi: Laporan Itu Tak Akurat!

- 27 Februari 2021, 19:45 WIB
ilustrasi pembunuhan.
ilustrasi pembunuhan. /Alison Courtney/Unsplash/

PORTAL JOGJA - Kerajaan Arab Saudi menolak mentah-mentah laporan intelijen kepada kongres AS mengenai keterlibatan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman dalam pembunuhan Jamal Khashoggi.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa laporan yang diberikan pada Jumat, 26 Februari itu berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat.

“Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan, dan mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat,” ujar Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Jamal Khashoggi adalah seorang jurnalis Arab Saudi yang meninggal di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Sebelumnya ia diketahui memasuki Konsulat Saudi untuk mengurus perceraian dengan istrinya. Namun setelah ditunggu berjam-jam tidak juga keluar.

Baca Juga: Cara Mengembalikan Uang yang Hilang Akibat Salah Transfer

Tim pembunuh beranggota 15 orang telah dituduh melakukan pembunuhan Khashoggi. Konon tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian sebelum akhirnya dikeluarkan dari Konsulat tersebut.

Pria yang juga merupakan kolumnis Washington Post ini merupakan kritikus utama dari Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS). Ia mengungsi dari Arab Saudi setahun sebelum akhirnya dibunuh.

Beberapa orang yang terlibat dengan pembunuhan disebut sebagai pengawal pribadi MBS.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa kejahatan terhadap Jamal Khashoggi sebagai kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan. Kejahatan sekelompok individu yang melanggar hukum dan otoritas tempat mereka bekerja, bukan menjadi tanggung jawab otoritas yang bersangkutan.

Baca Juga: Laporan Intelijen AS: Putra Mahkota Arab Saudi Terbukti Terlibat dalam Pembunuhan Wartawan Jamal Khashoggi

Awalnya, 5 orang yang terbukti terlibat dalam pembunuhan tersebut dijatuhi hukuman mati. Namun karena keluarga, anak-anak dari Jamal Khashoggi memutuskan untuk memaafkan mereka, hukuman diganti menjadi penjara selama 20 tahun.

Mengutip Washington Post pada tahun 2019, dua putra dan dua putri Khashoggi dicurigai menerima pembayaran puluhan juta dolar sebagai bagian dari negosiasi "uang darah" atau diyat dari kasus pembunuhan ini.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi menolak intervensi apapun terhadap pelanggaran kepemimpinan, kedaulatan, dan independensi sistem peradilannya terkait hal ini dan lainnya.

Meskipun laporan intelijen ini keluar, namun hubungan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat dipastikan tetap kuat dan langgeng.

Baca Juga: Salah Transfer Rp51 Juta oleh BCA Berujung Penjara, Awalnya Dikira Komisi

“Kemitraan ini telah berkembang selama hampir delapan dekade atas dasar saling menghormati dan lembaga di kedua negara. Kami telah bekerja sama untuk memperdalam hubungan bilateral ini melalui peningkatan kerja sama dan konsultasi untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Arab Saudi dan dunia.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah