Kecaman Erdogan Soal AS yang Dukung Militan Kurdi Eksekusi Mati 13 Warga Turki

- 15 Februari 2021, 22:12 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Presiden Turki Tayyip Erdogan. //Reuters/Francois Lenoir

PORTAL JOGJA - Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh Amerika Serikat (AS) membantu kelompok militan Kurdi, Senin 15 Februari 2021.

Kelompok militan Kurdi diyakini telah mengeksekusi mati 13 warga Turki yang diculik di utara Irak.

Erdogan menyebut kecaman yang disampaikan AS terhadap eksekusi mati itu sebagai sebuah "lelucon".

Baca Juga: Ashanty dan Aurel Positif Covid-19, Atta Halilintar Langsung Tes Swab Seluruh Penghuni Rumah

Turki pada Minggu (14/2) mengatakan Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai kelompok militan oleh Ankara, telah mengeksekusi para tahanan, termasuk di antaranya tentara dan polisi.

Sebagaimana dilansir ANTARA, eksekusi itu dilakukan di tengah adanya operasi militer terhadap PKK.

AS mengecam insiden itu dan mengatakan pihaknya akan berdiri bersama Turki, jika pembunuhan itu terbukti dilakukan oleh PKK.

Baca Juga: Batas Pencairan BLT UMKM Rp2,4 Juta di BRI unruk Disalurkan ke 1,4 Juta UMKM, Tinggal 4 Hari Lagi

AS dan Uni Eropa menetapkan PKK sebagai organisasi teroris, tetapi di Suriah, tentara-tentara AS bersama pejuang Unit Pelindungan Rakyat Kurdi (YPG). Turki menyebut YPG terhubung dengan PKK.

"Ada pernyataan yang dikeluarkan oleh AS. Itu adalah lelucon. Apakah kalian tidak seharusnya melawan PKK dan YPG? Kalian terang-terangan mendukung mereka dan berdiri di belakang mereka," kata Erdogan ke para pendukungnya, anggota AK Partai, di Kota Rize, yang berada di pesisir Laut Hitam.

Sejak Joe Biden terpilih sebagai presiden AS tahun lalu, Turki berulang kali mengatakan ingin memperbaiki hubungan dengan AS. Namun, dukungan AS terhadap YPG membuat Turki geram dan itu jadi penghalang membaiknya hubungan antara dua negara.

Baca Juga: Simak! 8 Makanan dan Minuman ini Bantu Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Lansia

Erdogan mengatakan Ankara akan meneruskan operasi militer memberantas PKK di perbatasan dengan Irak. PKK telah meluncurkan pemberontakan selama puluhan tahun di daerah selatan Turki, yang dihuni oleh banyak warga etnis Kurdi. Setidaknya lebih dari 40.000 orang tewas akibat pertempuran antara tentara dan pasukan pemberontak.

"Jika kami bersama-sama dengan kalian di NATO. Jika kita akan terus bersatu, maka kalian harus bersikap tulus terhadap kami. Oleh karena itu, kalian harus mendukung kami, bukan para teroris," kata Erdogan.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan 12 Korban Tanah Longsor di Nganjuk 10 Diantaranya Meninggal

Ia mengatakan tidak ada yang dapat mengkritik operasi militer Turki di perbatasan Suriah dan Irak setelah eksekusi tersebut. Negara-negara lain harus menentukan sikapnya mendukung Turki atau para militan.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah