Baca Juga: Hadapi Piala Asia U-16, Timnas Indonesia Gelar TC di Sleman
"Ini adalah masalah urgensi untuk membangun pemakaman yang dapat digunakan dengan mudah oleh orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda,” katanya.
Akiko Komura selaku antropolog agama dan dosen di Universitas Rikkyo, mengatakan warga setempat cenderung cemas tentang agama yang tidak dikenal.
"Warga cenderung merasa cemas tentang agama yang tidak dikenal, karena mereka tidak tahu bagaimana menghadapinya,” kata Akiko.
"Karena ini melibatkan penggunaan khusus tanah untuk pemakaman, kedua belah pihak perlu membicarakan hal-hal sampai mereka mencapai kesepakatan, misalnya, dengan mengajak Muslim Jepang bergabung dalam diskusi," ujarnya menambahkan.*** ( Pikiran-rakyat.com /Julkifli Sinuhaji)